KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada 17 Januari 2025, Donald Trump, presiden terpilih Amerika Serikat, meluncurkan koin meme resmi bernama Official Trump (TRUMP) di jaringan Solana (SOL). Pengumuman ini dilakukan melalui akun Truth Social-nya, yang mengklaim bahwa peluncuran koin ini adalah untuk merayakan ‘kemenangan’. Kejutan ini langsung memicu spekulasi di kalangan komunitas cryptocurrency, dengan banyak yang awalnya mengira akun Trump telah diretas. Namun, seiring waktu, menjadi jelas bahwa Trump adalah presiden AS pertama yang meluncurkan koin meme. Sejak diluncurkan, TRUMP mengalami pertumbuhan yang luar biasa, dengan nilai koin tersebut melonjak lebih dari 12.000%. Pada saat berita ini ditulis, TRUMP dihargai sekitar US$29, setelah sebelumnya mencapai harga tertinggi hampir US$35, dengan kapitalisasi pasar mencapai US$5,98 miliar.
Kritik Terhadap Koin Meme Trump
Meme coin sering kali dikritik karena kurangnya utilitasnya, dan koin milik Trump tidak terkecuali. Banyak pihak yang berpendapat bahwa koin ini memanfaatkan posisi politik Trump untuk keuntungan finansial pribadi. Beberapa pengkritik bahkan menilai peluncuran ini bertentangan dengan janji Trump selama kampanye yang menyatakan akan menjadikan AS sebagai pusat cryptocurrency. Trump juga sempat mengusulkan pembentukan cadangan strategis Bitcoin (BTC), namun peluncuran koin meme ini dinilai dapat merusak janji tersebut. Stephen Findeisen, yang lebih dikenal sebagai Coffeezilla, seorang YouTuber yang terkenal dengan analisis kritisnya terhadap cryptocurrency, menyebutkan bahwa peluncuran TRUMP beberapa jam sebelum pelantikan Trump bisa menimbulkan masalah etika.> dropping TRUMP memecoin 2 days before becoming president is nasty work > new SEC/DOJ guarantees no prosecution > 80% of tokens vest to insiders DURING the presidency > most ppl losing money will be MAGA who aren't crypto native > *should* be a crime but crime is legal now ig? — Coffeezilla (@coffeebreak_YT) January 18, 2025Dalam sebuah postingan di X pada 18 Januari, Coffeezilla menyebut proyek ini tidak etis, terutama dengan 80% pasokan koin yang dikendalikan oleh pihak-pihak dalam lingkaran dalam. Hal ini dapat menyebabkan kerugian besar bagi para pendukung yang kurang informasi. Brian Krassenstein, komentator cryptocurrency lainnya, yang awalnya meragukan keabsahan koin tersebut, memperingatkan para pendukung Bitcoin yang mendukung Trump untuk mempertimbangkan kembali. Ia menyebut adanya tuduhan perdagangan orang dalam (insider trading) dan akumulasi kekayaan yang cepat sebagai bentuk “korupsi dan nepotisme.” Baca Juga: 500 Orang Lebih Jadi Jutawan dalam 24 Jam Setelah Investasi di Memecoin Donald Trump