Trump effect juga menenggelamkan mata uang Asia, performa rupiah terburuk



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Isu perang dagang yang kian memanas menyebabkan mata uang Asia bergejolak. Pada pukul 12.45 WIB, dari 12 mata uang Asia yang terhimpun di data market Bloomberg, hanya yen Jepang dan baht Thailand yang berhasil menguat. Penguatan baht pun tak banyak. Hanya sebesar 0,87% saja. 

Sementara itu, performa rupiah merupakan yang terburuk di antara mata uang Asia lainnya dengan pelemahan sebesar 0,8% menjadi 14.230. 

Baca Juga: Rupiah terus melemah 0,81% di level Rp 14.230 per dolar AS (Pukul 11.53 WIB)


Berikut daftar mata uang Asia yang tak berdaya pada transaksi hari ini:

- Won Korea Selatan melemah 0,66% menjadi 1.196,45

- Dollar Taiwan melemah 0,58% menjadi 31,358 

- Yuan China melemah 0,539% menjadi 6,9360

- Rupe India melemah 0,539% menjadi 69,4475

- Peso Filipina melemah 0,341% menjadi 51,375

- Ringgit Malaysia melemah 0,253% menjadi 4,1543

Baca Juga: Terhimpit Trump-Powell, investor global alami 48 jam yang brutal

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump yang semakin memanaskan ketegangan perang dagang antara AS-China. Trump kembali mengumumkan hal yang mengejutkan. Yakni akan menetapkan 10% pajak tambahan atas barang-barang impor China senilai US$ 300 miliar.

Mengutip Bloomberg, pajak impor baru ini, yang kemudian disebut Trump akan 'melampaui' 25%, akan diberlakukan mulai 1 September mendatang. Barang-barang yang masuk dalam daftar pajak impor antara lain smartphone, laptop dan pakaian anak-anak. 

Barang-barang ini akan berada pada daftar teratas untuk barang-barang impor China yang sudah dikenai pajak 25% senilai US$ 250 miliar. Ini artinya, hampir semua perdagangan dengan China akan dikenakan pajak baru. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie