Trump: Hari ini ada pembicaraan AS dan China untuk redakan perang dagang



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Tanda-tanda perang dagang antara Amerika Serikat dan China bakal mereda semakin tampak. Presiden Donald Trump mengatakan, para negosiator AS dan China bakal bertemu hari ini, Kamis (29/8), yang bertujuan untuk meredakan ketegangan perdagangan.

"Ada pembicaraan yang dijadwalkan hari ini (Kamis waktu AS) di tingkat yang berbeda," kata Trump dalam wawancara dengan Fox News Radio, Kamis (29/8), seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Hindari eskalasi perang dagang, China minta AS batalkan tarif tambahan


Di hari yang sama, China berharap, AS bisa membatalkan pengenaan tarif tambahan untuk menghindari eskalasi perang dagang.

"Yang paling penting saat ini adalah menciptakan kondisi yang diperlukan bagi kedua belah pihak untuk melanjutkan negosiasi," kata Gao Feng, Juru Bicara Kementerian Perdagangan China, kepada wartawan, Kamis (29/8), seperti dilansir Reuters.

Saat ini, Gao mengatakan, China dan AS sedang mendiskusikan pembicaraan perdagangan putaran berikutnya, yang rencananya berlangsung September nanti. Tapi, harapan untuk kemajuan negosiasi ini bergantung pada apakah AS bisa menciptakan kondisi yang menguntungkan atau tidak.

Baca Juga: Imbas perang dagang, Huawei segera luncurkan produk baru tanpa dukungan google

Sehari sebelumnya, Rabu (28/8), Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) secara resmi menegaskan kembali rencana Presiden Donald Trump untuk mengenakan tarif tambahan sebesar 5% jadi 15% pada produk impor China senilai US$ 300 miliar mulai 1 September dan 15 Desember.

Mengutip Reuters, lewat pemberitahuan Federal Register, USTR mengatakan, mereka akan mengenakan tarif 15% untuk sebagian barang impor China mulai 1 September. Sementara sisanya termasuk ponsel dan laptop pemberlakuan tarif 15% pada 15 Desember.

Trump mengumumkan kenaikan tarif tersebut pada Jumat (22/8) pekan lalu lewat akun Twitter-nya. Ini sebagai tanggapan atas tarif balasan Cina terhadap barang-barang AS senilai US$ 75 miliar, termasuk minyak mentah.

Editor: S.S. Kurniawan