Trump kembali serang China!



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden AS Donald Trump pada hari Kamis (6/8/2020) mengintensifkan serangannya ke China terkait penanganan wabah virus corona baru yang telah menewaskan lebih dari 700.000 orang di seluruh dunia. Serangan itu diluncurkan ketika Menteri Kesehatan AS berencana bertandang ke Taiwan untuk sebuah kunjungan yang sudah pasti akan membuat Beijing jengkel.

Melansir Reuters, peringkat persetujuan publik Trump semakin menurun di tengah tingkat infeksi Covid-19 yang terus berlanjut dan kesengsaraan ekonomi. Kini Trump berusaha mengalihkan fokus ke Beijing, mengklaim lagi, tanpa bukti, bahwa China mungkin sengaja membiarkan virus menyebar secara global.

Presiden Republik itu mengatakan merupakan "aib" bahwa Beijing telah membatasi penyebaran virus di dalam negeri tetapi membiarkannya menjangkau seluruh dunia.


Baca Juga: Taiwan akan beli 4 drone canggih dari AS, China bakal semakin murka

"Apa yang China lakukan adalah hal yang mengerikan ... apakah itu ketidakmampuan atau sengaja," katanya, menghidupkan kembali sebuah pernyataan yang telah menegangkan hubungan antara dua ekonomi terbesar dunia dan menimbulkan pertanyaan tentang kesepakatan perdagangan AS-China yang ditandatangani pada Januari.

Pada hari Rabu (5/8/2020), Biden mengatakan kesepakatan itu "gagal" setelah data Departemen Perdagangan menunjukkan defisit perdagangan AS-China melebar 5% menjadi US$ 28,4 miliar pada Juni.

Baca Juga: Masalah Laut China Selatan dengan Tiongkok, Malaysia: Solidaritas ASEAN harus kuat

Menteri Kesehatan AS, Alex Azar, dijadwalkan mengunjungi Taiwan, yang Beijing anggap sebagai provinsi pemberontak, mulai Minggu (9/8/2020) dan menegaskan kembali kemitraan AS dengan negara Asia.

Azar akan menjadi pejabat tingkat tertinggi AS untuk mengunjungi pulau itu dalam empat dekade. Washington memutuskan hubungan resmi dengan Taipei pada 1979 untuk mendukung Beijing. Akan tetapi, sekarang AS berniat untuk menjual setidaknya empat drone udaranya yang besar dan canggih kepada Taiwan.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie