KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar mengejutkan sekaligus memancing gelak tawa datang dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menyatakan dirinya sebagai pilihan utama untuk menggantikan mendiang Paus Fransiskus. Dalam pernyataan yang terdengar seperti satire politik namun disampaikan secara serius, Trump menyebut dirinya sebagai kandidat ideal untuk posisi tertinggi dalam Gereja Katolik Roma.
Paus Fransiskus Wafat: Akhir dari Era Kepemimpinan Sosial
Mengutip ladbible, Paus Fransiskus (Jorge Mario Bergoglio) wafat pada Senin Paskah, 21 April, akibat stroke otak yang menyebabkan koma dan kegagalan jantung permanen. Dikenal sebagai “Paus Rakyat”, ia dikenang karena kepeduliannya terhadap kaum miskin dan marginal.Syarat Menjadi Paus: Siapa yang Layak?
Meskipun secara teknis siapa pun bisa menjadi paus, Gereja Katolik memiliki sejumlah persyaratan ketat yang membuat klaim Trump terdengar sangat tidak masuk akal. Syarat-syarat tersebut antara lain:- Laki-laki
- Telah dibaptis dalam Gereja Katolik
- Belum menikah
- Berusia minimal 35 tahun
- Memiliki studi mendalam dalam Alkitab, teologi, atau hukum kanon
Pernyataan Trump: Ambisi Tak Terbendung atau Strategi Politik?
Saat ditanya siapa yang ia anggap layak menggantikan Paus Fransiskus, Trump menjawab tanpa ragu: "Saya ingin jadi Paus. Itu pilihan nomor satu saya." Komentar ini, seperti banyak pernyataannya sebelumnya, langsung memancing reaksi publik dan media. Tak hanya karena tidak memenuhi syarat dasar, tapi juga karena posisi Paus seharusnya bebas dari ambisi politik dan kepentingan duniawi.Respons dari Lingkaran Politik AS
Menariknya, Senator Lindsey Graham, sekutu Trump dari Partai Republik, turut meramaikan diskusi dengan unggahan satir di media sosial: "Saya senang mendengar bahwa Presiden Trump terbuka untuk menjadi Paus berikutnya. Ini memang kandidat kuda hitam, tapi saya harap konklaf dan umat Katolik bisa tetap berpikiran terbuka. Kombinasi Paus–Presiden pertama di dunia punya banyak potensi." Graham bahkan menambahkan tagar "Trump MMXXVIII", seolah menyiratkan kampanye kepausan layaknya pilpres. Baca Juga: Baru Terpilih, PM Kanada Langsung Serang Trump dengan Sindiran Pedas!Insiden di Pemakaman Paus Fransiskus
- Mengenakan busana yang dianggap tidak pantas
- Terlihat berbincang serius dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, di tengah suasana duka