Trump: Lebih Baik Nicolas Maduro Tinggalkan Kekuasaan Venezuela



KONTAN.CO.ID - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pada Senin (22/12/2025) bahwa akan menjadi langkah yang “cerdas” jika Presiden Venezuela Nicolas Maduro memilih meninggalkan kekuasaan.

Trump juga menyebut AS dapat menyimpan atau menjual minyak yang disita dari kapal-kapal Venezuela dalam beberapa pekan terakhir.

Tekanan Washington terhadap pemerintahan Maduro terus meningkat, termasuk melalui penguatan kehadiran militer di kawasan serta lebih dari dua lusin serangan militer terhadap kapal-kapal yang diduga terlibat perdagangan narkoba di Samudra Pasifik dan Laut Karibia di sekitar Venezuela.


Baca Juga: Thailand–Kamboja Sepakat Berunding, Upaya Hidupkan Gencatan Senjata Trump

Serangan-serangan tersebut dilaporkan telah menewaskan sedikitnya 100 orang.

Ketika ditanya apakah tujuan langkah tersebut untuk memaksa Maduro lengser, Trump mengatakan keputusan itu sepenuhnya berada di tangan Presiden Venezuela.

“Saya pikir itu mungkin saja. Itu terserah dia apa yang ingin dia lakukan. Menurut saya, akan lebih baik jika dia melakukan itu. Tapi kita lihat saja nanti,” ujar Trump kepada wartawan.

Trump juga mengeluarkan peringatan keras terhadap Maduro. “Jika dia ingin bertindak keras, itu akan menjadi terakhir kalinya dia bisa bersikap seperti itu,” katanya.

Dalam konferensi pers yang sama, Trump turut melontarkan kritik tajam terhadap Presiden Kolombia Gustavo Petro, yang sepanjang tahun ini kerap berselisih dengan Trump.

Baca Juga: Harta Karun di Kedalaman 3.000 Meter: China Temukan Indikasi Emas Raksasa

“Dia bukan teman Amerika Serikat. Dia sangat buruk. Orang yang sangat buruk. Dia harus berhati-hati karena mereka memproduksi kokain dan mengirimkannya ke Amerika Serikat,” kata Trump, menanggapi kritik Petro terhadap penanganan ketegangan AS–Venezuela oleh pemerintahan Trump.

Selain serangan militer, Trump sebelumnya juga mengumumkan apa yang ia sebut sebagai “blokade” terhadap seluruh kapal tanker minyak yang berada di bawah sanksi dan keluar-masuk Venezuela.

Pada Minggu, Penjaga Pantai AS mulai mengejar sebuah kapal tanker minyak di perairan internasional dekat Venezuela.

Jika berhasil, operasi tersebut akan menjadi yang kedua dalam akhir pekan dan yang ketiga dalam kurun waktu kurang dari dua pekan.

Baca Juga: Balasan Tarif EV: China Kenakan Bea Masuk Hingga 42,7% ke Produk Susu Uni Eropa

Ketika ditanya mengenai nasib minyak yang disita, Trump mengatakan AS memiliki beberapa opsi.

“Mungkin akan kami jual, mungkin akan kami simpan,” ujarnya.

Trump menambahkan minyak tersebut juga dapat digunakan untuk mengisi kembali cadangan strategis minyak AS.

Selanjutnya: Anak Usaha DOID Perpanjang Kontrak DOID di Tambang Blackwater, Nilainya Segini

Menarik Dibaca: 6 Ide Kado Natal Untuk Penggemar Buku, Kutu Buku Dijamin Suka