Trump Lebih Kaya US$ 3 Miliar Pasca Kesepakatan Jadikan Trump Media Perusahaan Publik



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pada hari Jumat, investor menyetujui kesepakatan yang akan menjadikan Trump Media, pemilik Truth Social, sebagai perusahaan publik. 

Kesepakatan ini membuka jalan bagi mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menerima keuntungan besar, tetapi tidak mengatasi sepenuhnya masalah keuangan yang dihadapinya.

Dengan mayoritas pemegang saham Digital World Acquisition Corp. menyetujui merger dengan Trump Media, kesepakatan tersebut diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu dekat. 


Baca Juga: Trump Tantang Biden Berdebat: Saya Siap Kapan Saja dan di Mana Saja!

Perusahaan yang baru terbentuk akan dikenal sebagai Trump Media & Technology Group dan akan diperdagangkan di bawah ticker DJT.

Meskipun Trump akan memiliki saham bernilai lebih dari US$ 3 miliar dalam perusahaan yang terdaftar, kesulitan praktis, keuangan, dan hukum masih menghantui mantan Presiden ini. 

Salah satunya adalah tenggat waktu pembayaran jaminan sebesar US$ 464 juta dalam kasus perdata di New York.

Selain itu, harga saham Trump Media dinilai terlalu tinggi oleh pasar, sehingga sulit bagi Trump untuk menjualnya atau menggunakan saham tersebut sebagai jaminan.

Baca Juga: Mantan Presiden AS Donald Trump Akan Hadapi Tuntutan Pidana Bersejarah

Selain itu, kondisi bisnis Trump Media tidak menjanjikan. Truth Social, platform media sosial milik Trump, mengalami penurunan pengguna aktif bulanan di AS. Walaupun valuasi perusahaan ini mencapai US$ 6 miliar, banyak ahli finansial meragukan keberlanjutan valuasi tersebut.

Perjanjian merger juga membatasi kemampuan Trump untuk segera menjual atau menggunakan sahamnya sebagai jaminan. Para pemegang saham utama Trump Media, termasuk manajemen perusahaan, harus menahan saham mereka selama enam bulan setelah kesepakatan ditutup.

Mengatasi kendala ini tidak mudah, dan bahkan jika Trump berhasil melakukannya, tidak ada jaminan bahwa bank akan menerima sahamnya sebagai jaminan pinjaman. 

Baca Juga: Biden Dukung DPR Keluarkan Undang-Undang yang Bisa Melarang TikTok di Amerika Serikat

Hal ini membuat situasi keuangan Trump tetap rentan dan menunjukkan bahwa kesepakatan ini mungkin tidak memberikan solusi yang diharapkan atas masalah keuangannya.

Editor: Noverius Laoli