KONTAN.CO.ID - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sepertinya benar-benar serius ingin menjadikan Kanada sebagai negara bagian ke-51. Dalam wawancara yang disiarkan Fox News sebelum Super Bowl hari Minggu (9/2), Trump mengatakan bahwa pencaplokan Kanada adalah sesuatu yang nyata. "Ya, itu benar. Saya pikir Kanada akan jauh lebih baik jika menjadi negara bagian ke-51 karena kita kehilangan US$200 miliar per tahun dengan Kanada. Mengapa kita membayar US$200 miliar setahun, yang pada dasarnya merupakan subsidi untuk Kanada?," kata Trump yang berada di penerbangan Air Force One.
Subsidi yang dimaksud Trump mengacu pada belanja AS ke Kanada yang memang yang kaya sumber daya alam, termasuk komoditas seperti minyak. Mengutip AP, kesenjangan perdagangan barang telah membengkak dalam beberapa tahun terakhir hingga mencapai US$72 miliar pada tahun 2023. Baca Juga: Donald Trump: Saya Berkomitmen untuk Membeli dan Memiliki Gaza Pada kesempatan yang sama, Trump bahkan mengklaim Kanada tidak dapat bertahan sebagai sebuah negara anpa perdagangan dengan AS. Trump juga memperingatkan bahwa Kanada tidak dapat lagi bergantung pada AS untuk perlindungan militer. Defisit tersebut sebagian besar mencerminkan impor energi Kanada oleh Amerika Serikat. Sejak dilantik sebagai Presiden AS pada 20 Januari 2025 lalu, Trump berulang kali meyakinkan bahwa Kanada akan menjadi lebih baik jika setuju menjadi negara bagian AS ke-51. Baca Juga: Trump Bakal Umumkan Tarif Impor Baja dan Aluminium ke AS Sebesar 25% Tawaran tersebut jelas dikecam oleh Kanada. Perdana Menteri Justin Trudeau sempat membahas rencana tersebut dalam sesi tertutup dengan para pemimpin bisnis dan buruh pada hari Jumat (7/2).