Trump mau terapkan tarif impor mobil, Toyota: Kami merasa tak dihargai



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Toyota mengkritik keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengatakan beberapa perusahaan sektor otomotif telah mengancam keamanan nasional. Toyota menyebut hal tersebut menandakan bahwa pihaknya tidak diterima di Amerika Serikat.

Pemerintahan Trump mengancam akan mengenakan tarif impor terhadap produk-produk otomotif. Meski Amerika Serikat menunda kebijakan tersebut selama enam bulan dengan memberi waktu guna melakukan negosiasi.

Langkah tersebut pun memicu teguran keras dari Toyota, yang mengatakan pada musim semi ini pihaknya menginvestasikan US$ 13 miliar di negara tersebut selama beberapa tahun ke depan.


"Pernyataan tersebut mengirim pesan kepada Toyota bahwa investasi kami tidak disambut baik, dan kontribusi dari masing-masing karyawan kami di Amerika tidak dihargai," kata Toyota seperti dikutip CNN.

Pernyataan itu mengatakan Toyota memiliki sebanyak sepuluh pabrik dan sekitar 1.500 dealer di Amerika Serikat. Mereka juga memiliki rantai pasokan yang luas dan secara langsung maupun tidak langsung telah mempekerjakan 475.000 pekerja AS.

"Kami sangat bangga dengan kenyataan bahwa lebih dari 36 juta kendaraan Toyota dan Lexus masih berada di jalanan AS pada saat ini. Operasional dan karyawan kami berkontribusi secara signifikan terhadap cara hidup orang Amerika dan ekonomi AS namun tidak dengan ancaman keamanan nasional," lanjut pernyataan tersebut.

Pada bulan Maret lalu, Jim Lentz, CEO Toyota Amerika Utara memperingatkan tarif yang disiapkan pemerintahan Trump pada kendaraan impor akan menyulitkan perusahaannya untuk menindaklanjuti rencana dalam meningkatkan investasi di pabrik AS selama lima tahun ke depan.

Editor: Tendi Mahadi