Trump Menang, Korea Selatan Pikir-Pikir Lagi Keputusan Pengiriman Senjata ke Ukraina



KONTAN.CO.ID - Kemenangan Donald Trump dalam pemilihan umum AS mendorong Korea Selatan untuk mempertimbangkan kembali kemungkinan negaranya mengirim senjata langsung ke Ukraina. Meski demikian, belum ada keputusan yang dibuat terkait hal ini.

Mengutip Ukrainska Pravda, seorang pejabat anonim melaporkan bahwa pemerintahan Presiden Yoon Suk-yeol terpaksa mempertimbangkan sikap Donald Trump ketika memutuskan apakah akan mengubah kebijakannya terhadap pemberian bantuan senjata ke Kyiv.

Pejabat pemerintah lainnya menambahkan bahwa Seoul juga sedang mengevaluasi bagaimana pendekatan Trump terhadap perang dapat memengaruhi tingkat dukungan yang diterima Ukraina dari negara-negara lain.


Kantor Yoon menyatakan bahwa pemerintah akan memeriksa kemungkinan skenario kerja sama militer antara Rusia dan Korea Utara setelah pengerahan pasukan Pyongyang baru-baru ini dan akan mengambil tindakan pencegahan yang tepat.

"Kami akan berkoordinasi erat dengan sekutu dan mitra kami dalam proses tersebut," jelasnya.

Memberikan bantuan mematikan ke Kyiv akan menunjukkan dukungan yang kuat untuk Ukraina dan dapat menguntungkan bisnis Korea Selatan jika mereka berperan dalam rekonstruksi pascaperang Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tengah bersiap untuk mengirim utusan ke Seoul guna meminta senjata dan membujuk Korea Selatan agar mempertimbangkan kembali pendiriannya yang mendukung Ukraina. 

Korea Selatan memiliki cadangan peluru artileri 155 mm yang cukup besar, yang saat ini sedang digunakan Ukraina.

Para pejabat di Seoul mencatat bahwa mereka mungkin mempertimbangkan pasokan senjata langsung jika Korea Utara memperoleh teknologi yang memperkuat kemampuannya untuk memproduksi senjata pemusnah massal. 

Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengindikasikan bahwa ia mungkin memasok Kim Jong Un dengan persenjataan presisi sebagai tanggapan atas bantuan militer Barat untuk Ukraina.

Selanjutnya: Pemerintah Menindak Penyelundupan Barang Senilai Rp 6,1 Triliun di Sepanjang 2024

Menarik Dibaca: Tonton 5 Dokumenter Berlatar Ruang Sidang Ini Di Netflix yuk

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie