Trump mendesak kongres gelontorkan US$ 25 miliar untuk maskapai penerbangan AS



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON / CHICAGO. Presiden AS Donald Trump pada Selasa malam mengatakan Kongres harus segera memberikan bantuan senilai US$ 25 miliar kepada maskapai penerbangan AS yang mempekerjakan ribuan pekerja karena perjalanan udara turun tajam di tengah pandemi virus corona.

Permintaan baru Trump datang beberapa jam setelah dia mengumumkan pemerintahannya akan membatalkan pembicaraan dengan Kongres Demokrat atas proposal untuk menghabiskan setidaknya US$ 1,6 triliun dalam dana bantuan virus korona tambahan.

Tetapi Trump kemudian mengeluarkan kicauan di Twitter, mendesak Kongres untuk "SEGERA Menyetujui 25 Miliar Dolar untuk Dukungan Penggajian Maskapai .... Saya akan menandatangani sekarang!" tulisnya, mengatakan Kongres dapat memanfaatkan dana yang tidak terpakai dari bantuan virus corona sebelumnya untuk mendanai maskapai penerbangan dan program terpisah untuk bisnis kecil.


American Airlines AAL.O dan United Airlines UAL.O minggu lalu mulai memberhentikan 32.000 pekerja, tetapi mengatakan mereka akan berbalik arah jika anggota parlemen mencapai kesepakatan tentang program pemerintah baru untuk mendanai biaya penggajian.

Baca Juga: Covid-19 menyebar di Washington, pelacakan kontak Gedung Putih dipertanyakan

Program dukungan penggajian maskapai senilai US$ 25 miliar sebelumnya yang sebagian besar berupa hibah tunai yang disetujui oleh Kongres pada bulan Maret telah berakhir pada 30 September.

Ketua DPR Nancy Pelosi Jumat lalu menyatakan dukungan untuk RUU mandiri untuk membuat pekerja maskapai tetap bekerja jika paket yang lebih luas tidak dapat dicapai.

Seorang juru bicara Pelosi tidak menanggapi permintaan komentar pada Selasa malam.

Kongres diperkirakan akan kembali pada 19 Oktober dan anggota parlemen dapat melakukan upaya baru untuk meloloskan tindakan mandiri untuk menyediakan US$ 25 miliar yang diminta oleh maskapai penerbangan, tetapi prospeknya tidak pasti, meskipun bantuan maskapai mendapat dukungan kuat baik di DPR maupun Senat.

Selanjutnya: AirAsia menutup operasional di Jepang

Editor: Handoyo .