Trump mengancam Indonesia, ini kata Menteri Enggartiasto



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tabuhan perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China dan Uni Eropa sayup-sayup ke Indonesia. Negeri Paman Sam itu mulai mengkaji total 3.500 produk-produk yang masuk Generalized System of Preference (GSP) atau daftar produk yang bebas bea masuk yang dihasilkan negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Buru-buru, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan mengantisipasi langkah AS. “Kita sudah kirim surat untuk pemerintah Amerika Serikat, Sudah lama. Kita sudah bicara dengan Duta besar Indonesia untuk Amerika, kita sudah bicara melalui surat kepada United State Trade Representative (USTR) dan duta besar Amerika untuk Indonesia di sini,” ujar Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat di temui, Kontan.co.id di Gedung Kemenko Perekonomian, Jumat (6/7).

Enggar melanjutkan, upaya lobi ini dilakukan supaya meredam niat pemerintah AS yang ingin mengenakan biaya masuk pada produk yang berasal dari Indonesia. Menurutnya, pemerintah memilih untuk lebih melunak dan berpendapat untuk tidak merespons dengan perang dagang.


“Karena nanti trade war antara Amerika dengan China, dengan Kanada, secara keseluruhan akan memberikan dampak yang tidak baik bagi perdagangan. Kalau kita sudah menyikapi itu, kalau kita bisa lakukan lobi kenapa tidak,” tambahnya optimis.

Enggar mengakui, hingga saat ini pihaknya belum mengetahui produk apa saja yang akan di evaluasi. “Produknya saat ini belum direview, produknya belum tau mana yang akan akan di evaluasi,” tutupnya.

Asal tahu saja, untuk Indonesia sendiri ada 124 produk yang tengah dikaji untuk dikenakan bea tarif masuk. Adapun alasan pengenaan tarif bea masuk terhadap 124 produk tersebut karena AS ingin memperbaiki defisit perdagangan terhadap Indonesia. Produk yang selama ini paling banyak diekspor ke Amerika Serikat adalah frozen food (makanan beku) dan kertas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto