KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memecat Menteri Pertahanan Mark Esper melalui Twitter pada hari Senin (9/11). Keputusan itu diambil kurang dari seminggu setelah pemilihan. Pemecatan itu dilakukan berbulan-bulan setelah perselisihan publik mengenai penempatan pasukan AS di tanah Amerika untuk memadamkan protes. "Mark Esper telah diberhentikan," tulis Tuan Trump. "Saya ingin berterima kasih atas jasanya."
Kepala staf Gedung Putih Mark Meadows menelepon Esper pada hari Senin sesaat sebelum tweet presiden untuk memberi tahu dia bahwa dia dipecat, seorang pejabat pertahanan mengatakan kepada CBS News. Baca Juga: Tangkal serangan China, Amerika siap kerahkan rudal di kawasan Indo-Pasifik Trump mengatakan di Twitter bahwa dia akan menempatkan Christopher Miller, kepala Pusat Kontra Terorisme Nasional, sebagai penjabat Menteri Pertahanan yang baru, yang akan segera berlaku. Miller terlihat memasuki Pentagon Senin sore. Tokoh Demokrat terkemuka di Kongres memprotes pemecatan Esper,. Ketua DPR Nancy Pelosi menyebut langkah tersebut bukti yang mengganggu bahwa Trump bermaksud menggunakan hari-hari terakhirnya untuk menabur kekacauan dalam demokrasi Amerika dan di seluruh dunia. "Kontinuitas dan stabilitas selalu penting selama transisi kepresidenan; itu sangat penting pada saat ini, karena pemerintahan yang secara historis tidak menentu ini mempersiapkan kepergiannya," kata Pelosi dalam sebuah pernyataan.