Trump percepat kenaikan tarif impor China



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Senin (26/11) mengatakan akan mempercepat kenaikan tarif dari 10% menjadi 25% atas US$ 200 miliar impor China ke AS. Pada awalnya, kenaikan tarif itu baru akan dimulai pada 1 Januari 2019.

Ia juga mengatakan tidak akan mengabulkan permintaan China untuk menunda peningkatan tarif tersebut. "Satu-satunya kesepakatan adalah China harus membuka negara mereka untuk kompetisi dengan AS. Jikalau dengan negara lain, itu terserah mereka," kata Trump.

Ia bahkan mengancam apabila tidak ada kesepakatan seperti itu, AS akan menaikkan nilai impor China yang terkena tarif menjadi US$ 267 miliar.


Di sisi lain, seorang pejabat China mengatakan kedua negara akan membuat pedoman untuk negosiasi di masa depan. "Isu utamanya adalah untuk menyelesaikan perang dagang," kata dia seperti dikutip dari Reuters Selasa (27/11). 

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina Geng Shuang juga mengungkapkan, negaranya berharap negosiasi tersebut akan membuahkan hasil positif.

Akan tetapi, alih-alih meredakan perang dagang, Trump malah juga berencana untuk mengenakan tarif pada laptop dan iPhone merk Apple yang diimpor dari China. Padahal, sebelumnya AS tidak ingin mengenakan tarif atas ponsel dan komputer karena khawatir dengan reaksi konsumen. Maklum, kedua barang itu merupakan salah satu yang paling banyak diimpor dari China.

"Mungkin. Mungkin. Tergantung berapa tarifnya. Saya bisa membuatnya hanya 10%. Dengan begitu, orang-orang AS bisa tetap bertahan dengan sangat mudah,” kata Trump.

Rencana Trump tersebut segera membawa pengaruh pada saham Apple. Saham perusahaan teknologi itu langsung jatuh setelah jam perdagangan.

CEO Apple Tim Cook mengaku telah membicarakan masalah ini dengan Trump. Ia berpendapat, meskipun ada kekhawatiran atas hubungan perdagangan dengan China tapi kebijakan tarif bukanlah cara terbaik untuk menyelesaikannya.

Apple mengatakan meskipun sebagian besar produknya dibuat oleh produsen kontrak di luar negeri, Apple juga berusaha untuk berkontribusi terhadap perekonomian AS. Perusahaan itu menganggarkan US$ 55 miliar pada 2018 untuk pasokan dari AS.

Editor: Herlina Kartika Dewi