KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemerintahan Donald Trump dikabarkan sedang mempersiapkan langkah besar dalam kebijakan luar negeri dan kesehatan globalnya dengan merencanakan penarikan Amerika Serikat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari pertama masa jabatan kedua, jika Trump terpilih kembali. Informasi ini disampaikan oleh seorang ahli hukum kesehatan, Lawrence Gostin, yang juga merupakan profesor kesehatan global di Universitas Georgetown dan direktur WHO Collaborating Center on National and Global Health Law.
Konteks Rencana Penarikan Diri dari WHO
Pada tahun 2020, Trump memulai proses penarikan diri dari WHO, yang menjadi salah satu isu utama dalam kebijakan luar negeri dan kesehatan internasionalnya.
Meskipun keputusan ini dibatalkan oleh Presiden Joe Biden enam bulan kemudian, kabar terbaru menunjukkan bahwa Trump berencana untuk melanjutkan rencana tersebut jika ia terpilih kembali pada pemilihan mendatang.
Baca Juga: Donald Trump Pindahkan Hampir Seluruh Saham Perusahaan Induk Truth Social, Ada Apa? Menurut laporan dari Financial Times, yang pertama kali mengungkapkan rencana ini, langkah tersebut akan menandai perubahan dramatis dalam kebijakan kesehatan global Amerika Serikat.
Kritik terhadap WHO dan Pandemi COVID-19
Trump telah lama mengkritik WHO, terutama dalam kaitannya dengan penanganan pandemi COVID-19. Salah satu alasan utama yang diajukan untuk penarikan diri adalah kegagalan WHO dalam memegang China bertanggung jawab atas penyebaran virus yang dimulai pada akhir 2019. Trump menuduh WHO menjadi "boneka" Beijing dan gagal untuk bertindak cepat terhadap informasi yang tersebar dari China. Keputusan untuk menarik diri dari organisasi tersebut juga berhubungan dengan pandangan Trump yang ingin mengalihkan kontribusi finansial AS ke inisiatif kesehatan domestik.
Implikasi Global dari Penarikan Diri AS
Penarikan diri AS dari WHO akan memberikan dampak besar terhadap kesehatan global, terutama dalam hal pengawasan penyakit dan respon darurat. Organisasi Kesehatan Dunia memiliki peran penting dalam mengoordinasikan respons terhadap pandemi, termasuk penanggulangan penyakit menular dan penyebaran informasi penting terkait kesehatan global. Dengan mundurnya Amerika Serikat, negara ini berisiko kehilangan pengaruh dalam kebijakan kesehatan dunia, dan China, yang menjadi rival utama AS, mungkin akan mengisi kekosongan tersebut.
Baca Juga: BPOM AS Membatasi Impor Beberapa Produk Viatris yang Diproduksi di India "AS akan kehilangan pengaruh dan kekuatan di bidang kesehatan global, dan China akan mengisi kekosongan tersebut. Saya tidak bisa membayangkan dunia tanpa WHO yang kuat, tetapi penarikan AS akan sangat melemahkan organisasi ini," Gostin menambahkan.
Kritikus dan Respon WHO
Sejumlah pihak telah mengkritik rencana penarikan diri ini. Mereka memperingatkan bahwa ini bisa merusak kemampuan WHO untuk beroperasi secara efektif, mengingat banyaknya negara berkembang yang bergantung pada dukungan dan sumber daya yang diberikan oleh organisasi tersebut. Sebagai contoh, WHO tidak hanya bertanggung jawab atas pengawasan kesehatan tetapi juga berperan dalam mendistribusikan vaksin, menangani krisis kesehatan global, dan memberikan bantuan teknis kepada negara-negara dengan sumber daya terbatas. Pada 10 Desember 2024, Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, memberikan komentar terkait kemungkinan penarikan diri AS. Tedros menyatakan bahwa WHO memerlukan waktu dan ruang untuk melakukan transisi dan tetap berharap agar negara-negara anggota dapat menyepakati kesepakatan pandemi pada Mei 2025. Meskipun demikian, Tedros tetap optimistis bahwa dunia dapat mengatasi tantangan kesehatan global bersama-sama.
Dampak Politik dalam Kebijakan Kesehatan AS
Selain kebijakan luar negeri, langkah Trump ini juga akan memengaruhi struktur kebijakan kesehatan dalam negeri AS.
Baca Juga: AS Serang Balik! Biden Luncurkan Penyelidikan Perdagangan terhadap Chip asal China Trump telah mengangkat beberapa kritikus WHO ke posisi penting dalam bidang kesehatan, termasuk Robert F. Kennedy Jr., yang dikenal sebagai skeptik vaksin, yang dicalonkan untuk menjabat sebagai Menteri Kesehatan dan Layanan Manusia. Posisi ini berfungsi untuk mengawasi semua lembaga kesehatan utama di AS, termasuk CDC dan FDA.
Editor: Handoyo .