KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Donald Trump, menepis spekulasi bahwa Elon Musk akan mengambil alih perannya sebagai presiden dalam masa jabatan mendatang. Pada Minggu lalu di Phoenix, Trump menanggapi kekhawatiran tentang pengaruh besar bos Tesla tersebut dalam administrasi barunya yang akan dimulai bulan depan. "Tidak, dia tidak akan menjadi presiden," tegas Trump kepada audiens konservatif. "Ini hanya hoaks baru. Mereka bilang Presiden Trump telah menyerahkan kursi presiden kepada Elon Musk. Tidak, itu tidak akan terjadi," tambahnya.
Komentar ini mencerminkan pengaruh besar yang dimiliki Musk dalam pemerintahan Trump, meskipun masa jabatan kedua Trump belum resmi dimulai.
Baca Juga: Trump Kembali Lontarkan Kebijakan Kontroversial Terkait Penamaan Gunung di Alaska Elon Musk dan Departemen Efisiensi Pemerintahan
Trump telah menunjuk Musk untuk memimpin upaya pemotongan biaya dan deregulasi yang disebut sebagai "Departemen Efisiensi Pemerintahan." Meski bukan departemen resmi, kelompok kecil ini akan bekerja dari kantor SpaceX di Washington, terorganisasi melalui platform media sosial milik Musk, X. Namun, penunjukan ini memicu kritik tentang potensi konflik kepentingan. Banyak bisnis Musk — termasuk Tesla, Boring Co., SpaceX, dan Starlink — menerima kontrak federal dan berada di bawah pengawasan pemerintah.
Peran Musk dalam Politik dan Ekonomi
Selain konflik kepentingan, Musk juga terlibat dalam perdebatan anggaran di Kongres. Ia menentang keras kompromi anggaran minggu lalu, menyebarkan kritik yang sebagian besar dianggap menyesatkan melalui X. Akibatnya, rancangan undang-undang gagal dan digantikan oleh versi yang lebih ramping untuk mencegah penutupan pemerintahan. Pada Senin, Musk mengkritik Federal Reserve dalam unggahan di X, menyebut lembaga tersebut "sangat kelebihan staf." Pandangan ini mungkin selaras dengan Trump, yang sebelumnya menyebut pekerjaan Ketua Fed sebagai salah satu yang termudah di Washington.
Baca Juga: Trump Ancam Tetapkan Kartel Narkoba Meksiko Sebagai Kelompok Teroris! Hubungan Trump-Musk
Trump memuji Musk atas keahliannya di bidang teknologi dan mengklaim bahwa Musk berperan besar dalam memenangkan suara di Pennsylvania. Musk juga merupakan donor terbesar dalam pemilu AS, menyumbang $238,5 juta untuk komite aksi politik pro-Trump.
"Bukankah menyenangkan memiliki orang-orang cerdas yang bisa kita andalkan?" ujar Trump kepada kelompok konservatif Turning Point USA. "Tapi, tidak, dia tidak akan jadi presiden. Dan saya aman. Anda tahu kenapa? Karena dia tidak lahir di negara ini. Ha ha ha," ujarnya.
Editor: Handoyo .