KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Mata uang emerging market rontok gara-gara kebijakan tarif Donald Trump. Peso Meksiko dan rand Afrika Selatan mengalami penurunan terbesar dalam kemerosotan mata uang pasar berkembang setelah Presiden AS Donald Trump mengenakan tarif pada beberapa mitra dagang terbesar Amerika. Senin (3/2), peso Meksiko merosot ke level terendah terhadap dolar dalam hampir tiga tahun, karena Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum berjanji akan membalas setelah Trump mengenakan pungutan sebesar 25% pada Meksiko dan Kanada serta 10% pada Tiongkok. Sementara rand Afrika Selatan anjlok 2% setelah Trump mengatakan AS akan berhenti mengirim bantuan ke Afrika Selatan atas kebijakan perampasan tanahnya.
Baca Juga: Perang Dagang Dimulai, Tekanan IHSG dan Rupiah Makin Kencang Bloomberg melaporkan, aksi jual mata uang pasar berkembang terjadi karena investor menaikkan taruhan pada dolar AS mengingat ekspektasi bahwa tarif AS akan memicu inflasi dan membatasi ruang bagi Federal Reserve untuk melonggarkan kebijakan. Dolar AS juga diuntungkan karena para pedagang memperkirakan pungutan tersebut akan lebih merugikan ekonomi asing daripada AS, karena permintaan Amerika untuk impor yang lebih mahal menurun. "Trump datang dengan semua persenjataannya," kata Andres Pardo, kepala strategi makro Latam di XP Investments. "Dengan tuduhan terhadap pemerintah Meksiko ini, sulit untuk bernegosiasi." Pardo merujuk pada tuduhan pemerintahan Trump bahwa pemerintah Meksiko memiliki hubungan dengan organisasi kriminal perdagangan narkoba, klaim yang ditolak Sheinbaum.