KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Amerika Serikat Donald Trump meminta hukuman mati bagi pendatang Uzbek, yang membajak truk dan memasuki jalan sepeda Kota New York, yang menewaskan delapan orang dan melukai belasan orang. Sayfullo Saipov, 29, teroris yang dirawat di rumah sakit setelah ditembak polisi dan ditangkap, mengatakan kepada penyidik bahwa ia terpengaruh oleh video ISIS. Sayfullo mulai merencanakan serangan itu setahun lalu, kata pengaduan pidana, yang diajukan terhadapnya pada Rabu waktu setempat, (2/11). "Teroris di Kota New York senang karena dia meminta menggantungkan bendera ISIS di kamar rumah sakitnya, dia menewaskan delapan orang, membuat 12 orang terluka parah. HARUS DIHUKUM MATI!" kata Trump di akun Twitter.
Trump: Teroris di NYC harus dihukum mati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Amerika Serikat Donald Trump meminta hukuman mati bagi pendatang Uzbek, yang membajak truk dan memasuki jalan sepeda Kota New York, yang menewaskan delapan orang dan melukai belasan orang. Sayfullo Saipov, 29, teroris yang dirawat di rumah sakit setelah ditembak polisi dan ditangkap, mengatakan kepada penyidik bahwa ia terpengaruh oleh video ISIS. Sayfullo mulai merencanakan serangan itu setahun lalu, kata pengaduan pidana, yang diajukan terhadapnya pada Rabu waktu setempat, (2/11). "Teroris di Kota New York senang karena dia meminta menggantungkan bendera ISIS di kamar rumah sakitnya, dia menewaskan delapan orang, membuat 12 orang terluka parah. HARUS DIHUKUM MATI!" kata Trump di akun Twitter.