KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada wawancara radio baru-baru ini, mantan Presiden Donald Trump menyebut Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer sebagai "Palestinian." Pernyataan ini, yang tampaknya merujuk pada sikap kritis Schumer terhadap Israel dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, memicu kontroversi dan kritik dari berbagai pihak, termasuk organisasi hak asasi manusia. Pernyataan Trump bukanlah yang pertama kalinya dia menggunakan istilah "Palestinian" sebagai bentuk ejekan politik. Sebelumnya, dalam debat dengan Presiden Joe Biden, Trump juga menyebut Biden sebagai "Palestinian," menyiratkan bahwa menjadi Palestinian adalah hal yang negatif. Trump mengklaim bahwa Biden "lemah" dan "buruk" dalam konteks ini.
Trump Terus Menggunakan Kata "Palestinian" Sebagai Bentuk Penghinaan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada wawancara radio baru-baru ini, mantan Presiden Donald Trump menyebut Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer sebagai "Palestinian." Pernyataan ini, yang tampaknya merujuk pada sikap kritis Schumer terhadap Israel dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, memicu kontroversi dan kritik dari berbagai pihak, termasuk organisasi hak asasi manusia. Pernyataan Trump bukanlah yang pertama kalinya dia menggunakan istilah "Palestinian" sebagai bentuk ejekan politik. Sebelumnya, dalam debat dengan Presiden Joe Biden, Trump juga menyebut Biden sebagai "Palestinian," menyiratkan bahwa menjadi Palestinian adalah hal yang negatif. Trump mengklaim bahwa Biden "lemah" dan "buruk" dalam konteks ini.