KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Amerika Serikat Donald Trump tiba di Inggris pada Selasa malam (16/9) untuk melakukan kunjungan kenegaraan kedua yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dalam kunjungan ini, kedua negara dijadwalkan menandatangani sejumlah kesepakatan investasi, sekaligus memperbarui hubungan “spesial” yang ingin ditekankan Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer. Mendahului kedatangan Trump, Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Menteri Keuangan Inggris Rachel Reeves meluncurkan “Transatlantic Taskforce” untuk memperdalam kerja sama antara dua pusat keuangan terbesar dunia.
Agenda Resmi: Sambutan Raja Charles dan Pertemuan Bisnis
- Microsoft mengumumkan investasi lebih dari US$30 miliar di Inggris dalam empat tahun mendatang.
- Google berkomitmen menanamkan £5 miliar (US$6,8 miliar), termasuk pembangunan pusat data baru di dekat London untuk mendukung layanan AI.
Konteks Politik: Diversi untuk Trump dan Starmer
Kunjungan ini datang di tengah masa sulit bagi kedua pemimpin. Trump baru saja kehilangan sekutu dekatnya, aktivis konservatif Charlie Kirk, yang tewas ditembak pekan lalu. Sementara itu, Starmer menghadapi tekanan politik setelah terpaksa memecat wakilnya, Angela Rayner, serta duta besar Inggris untuk AS, Peter Mandelson, karena keterkaitannya dengan skandal Jeffrey Epstein. Baca Juga: Efek Tarif Trump, Inilah Daftar Merek Ternama Dunia yang Kompak Naikkan Harga Starmer berupaya mengalihkan perhatian publik ke isu geopolitik dan investasi, dengan menekankan posisi Inggris sebagai tujuan utama investasi Amerika.Pertemuan di Chequers: Fokus pada Geopolitik
Pada Kamis (18/9), Starmer akan menjamu Trump di Chequers, kediaman resmi perdana menteri di pedesaan Inggris. Pertemuan ini akan menitikberatkan pada:- investasi dan perdagangan bilateral,
- tarif baja dan aluminium,
- penyelesaian perang Rusia–Ukraina,
- serta perkembangan situasi di Gaza.