Trump Usulkan Debat Pemilu Alternatif, Harris Tegas Menolak



KONTAN.CO.ID -  ATLANTA. Calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, mengusulkan debat dengan Wakil Presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris, di Fox News pada 4 September. Namun, tim kampanye Harris menolak dan menegaskan bahwa Trump berusaha menghindari debat yang telah dijadwalkan di ABC.

Trump mengusulkan aturan yang mirip dengan debat pertama dengan Presiden Joe Biden, yang kini tidak lagi mencalonkan diri. Trump menyarankan debat tersebut diadakan di Pennsylvania dengan penonton penuh.

Trump dan Biden telah sepakat untuk debat kedua pada 10 September di ABC News, yang menurut Trump sebaiknya dipindahkan ke Fox.


Harris, yang pada hari Jumat mendapat cukup suara delegasi untuk meraih nominasi Partai Demokrat, menyatakan pada hari Sabtu bahwa dia akan berpartisipasi dalam debat yang direncanakan semula. 

Baca Juga: Kamala Harris Catatkan Rekor dalam Penggalangan Dana Kampanye Presiden AS

"Saya akan berada di sana pada 10 September, seperti yang disetujui. Saya berharap bertemu dengannya di sana," tulisnya di platform media sosial X.

Juru bicara Harris, Michael Tyler, mengatakan Trump "takut" dan tim kampanye Harris siap berdiskusi mengenai debat lebih lanjut setelah debat 10 September yang telah disepakati.

Pada hari Sabtu, Trump mengatakan di Truth Social bahwa Harris "takut" dan dia akan bertemu pada 4 September, "atau tidak sama sekali."

Dalam kampanye di Atlanta, Trump menyerang karakter dan kebijakan Harris, serta mempertanyakan identitas rasnya. Harris, yang keturunan India dan Jamaika, telah lama mengidentifikasi dirinya sebagai orang kulit hitam dan Asia. Trump juga mengejek nama depan Harris dan menyebutnya sebagai "orang gila" dengan "IQ rendah".

Trump juga mengkritik Gubernur Georgia Brian Kemp dan Menteri Luar Negeri Georgia Brad Raffensperger, yang menolak membalikkan kekalahannya dalam pemilu 2020 di Georgia.

Baca Juga: Trump Mengajukan Pertanyaan Kontroversial Terkait Identitas Rasial Kamala Harris

Editor: Noverius Laoli