KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) tinggal dalam hitungan hari yakni pada 5 November mendatang. Persaingan antara Donald Trump dari Partai Republik dan Kamala Harris dari Partai Demokrat cukup ketat dan cuma berselisih tipis. Persaingan Donald Trump dan Kamala Harris juga telah memecah belah pemilih AS berdasarkan gender, ras, dan pendidikan. Seperti dilansir
Reuters, Rabu (30/10), Trump meningkatkan posisinya di mata kaum pria - khususnya pria Hispanik. Sementara dukungan Harris melonjak di kalangan wanita, yang membantunya memangkas keunggulan lama Partai Republik di mata pemilih kulit putih.
Baca Juga: Mana yang Lebih Disukai Putin, Harris atau Trump? Jawabannya Mengejutkan Angka-angka berikut diambil dari analisis lebih dari 14.000 tanggapan oleh pemilih terdaftar dalam jajak pendapat Reuters/Ipsos yang dilakukan pada bulan Oktober tahun ini dan bulan yang sama tahun 2020. Angka-angka tersebut memiliki tingkat presisi antara 2 pon pesentase dan 6 poin persentase. 1. Di kalangan wanita, Harris mengungguli Trump bulan ini dengan 12 poin persentase: 50% berbanding 38%. Sebagai perbandingan, Biden mengungguli Trump dengan 5 poin di kalangan pemilih wanita pada bulan Oktober 2020. Beberapa responden dalam jajak pendapat tersebut mengatakan bahwa mereka tidak yakin bagaimana mereka akan memilih, atau bahwa mereka mungkin memilih kandidat pihak ketiga atau tidak memilih sama sekali. 2. Perolehan suara Demokrat di kalangan perempuan didorong posisi Harris di kalangan perempuan kulit putih. Harris tertinggal dari Trump dengan selisih 2 poin di kalangan perempuan kulit putih - 46% berbanding 44% - margin yang jauh lebih kecil dibandingkan keunggulan 16 poin yang dimiliki Trump atas Biden empat tahun sebelumnya. 3. Di kalangan laki-laki, Trump mengungguli Harris dengan selisih 7 poin: 48% berbanding 41%. Menjelang pemilihan 2020, Trump mengungguli Biden dengan selisih 1 poin: 45% berbanding 44%. Peningkatan posisi Trump di kalangan pemilih laki-laki sebagian didorong oleh perolehan suaranya di kalangan laki-laki Hispanik.
Baca Juga: Aktor Ternama Arnold Schwarzenegger Mendukung Kamala Harris pada Pemilu AS 2024 4. Trump tertinggal dari Harris hanya dengan selisih 2 poin persentase di kalangan laki-laki Hispanik - 46% berbanding 44% - dibandingkan dengan defisit 16 poinnya dengan Biden - 53% berbanding 37% - pada titik yang sama pada tahun 2020. 5. Pemilih Hispanik, segmen elektorat AS yang tumbuh paling cepat, condong ke Demokrat dalam sebagian besar pemilihan presiden sejak tahun 1970-an, tetapi Trump telah membuat terobosan yang signifikan. Trump mendapat dukungan dari 38% pemilih Hispanik terdaftar, naik dari 32% pada periode yang sama tahun 2020. Pangsa pemilih Hispanik Harris berada di angka 50%, dibandingkan dengan 54% Biden pada Oktober 2020. 6. Di antara pemilih kulit hitam secara keseluruhan, 68% mengatakan mereka akan memilih Harris, turun dari 74% yang mengatakan pada Oktober 2020 mereka akan memilih Biden. Trump hanya naik sedikit - ia dipilih oleh 12% pemilih kulit hitam bulan ini dibandingkan dengan 11% empat tahun lalu. 7. Pangsa pemilih kulit hitam yang mengatakan mereka tidak akan memilih naik sedikit, 7% pada Oktober tahun ini dibandingkan dengan 3% sebelum pemilihan 2020. 8. Pangsa pria kulit hitam yang mengatakan mereka akan memilih Harris - 63% - turun 8 poin dari 71% Biden menjelang pemilihan 2020. Persentase perempuan kulit hitam yang memilih Harris turun 4 poin menjadi 73% dari 77% yang mengatakan akan memilih Biden pada Oktober 2020. 9. Sekitar 19% pria kulit hitam dan 7% perempuan kulit hitam mengatakan akan memilih Trump pada Oktober, naik dari 17% dan 5% yang mengatakan hal yang sama pada Oktober 2020. 10. Keunggulan Harris sebesar 21 poin di antara perempuan Hispanik - 53% berbanding 32% - lebih tipis daripada keunggulan Biden sebesar 31 poin - 56% berbanding 25% - di antara perempuan Hispanik pada Oktober 2020.
Baca Juga: Akhirnya Warren Buffett Bicara Soal Dukungan Pemilu AS, Jawabannya di Luar Dugaan 11. Trump dipilih oleh 50% pemilih kulit putih secara keseluruhan, turun dari 53% pada Oktober 2020. Sekitar 40% pemilih kulit putih memilih Harris, naik dari 35% yang mengatakan akan memilih Biden pada Oktober 2020. 12. Kenaikan suara Harris sebagian besar didorong oleh kenaikan suara di antara perempuan kulit putih, meskipun ia juga naik sedikit di antara laki-laki kulit putih. Keunggulan Trump sebesar 18 poin atas Harris di kalangan pria kulit putih - 54% berbanding 36% - lebih tipis dibandingkan keunggulannya sebesar 20 poin empat tahun lalu.
13. Di kalangan pemilih tanpa gelar sarjana, Trump mengungguli Harris pada bulan Oktober dengan 10 poin - 49% berbanding 39% - setelah mengungguli Biden dengan 2 poin empat tahun sebelumnya - 44% berbanding 42%. 14. Lulusan perguruan tinggi - yang merupakan bagian lebih kecil dari pemilih tetapi cenderung lebih berpartisipasi dalam pemilihan umum - lebih banyak memilih Demokrat, dengan Harris mengungguli Trump dengan 21 poin - 55% berbanding 34% - dibandingkan dengan keunggulan Biden sebesar 9 poin pada bulan Oktober 2020.
Editor: Khomarul Hidayat