Trump Yakin Punya Ikatan Persahabatan dengan Kim Jong Un, Ini Tanggapan Korea Utara



KONTAN.CO.ID - Calon Presiden AS dari Partai Republik Donald Trump memiliki keyakinan tinggi bahwa dirinya dan Kim Jong Un masih memiliki ikatan persahabatan yang kuat. 

Melansir Fox News, Trump berencana mengajak Pemimpin Pyongyang, Kim Jong Un, ke sebuah pertandingan bisbol. Tujuan utamanya adalah untuk meredakan ketegangan antara AS dan Korea Utara. 

Niat baik ini disampaikan Trump saat menghadiri rapat umum partai di Michian pada hari Sabtu (20/7) lalu.


"Saya pernah berkata, 'santai saja, santai saja.' Dia sudah punya begitu banyak senjata nuklir. Saya mengatakan, 'santai saja, ayo pergi ke pertandingan bisbol, saya akan menunjukkan cara bermain bisbol.' Kami akan menonton Yankees," kata Trump.

Lantas, bagaimana tanggapan Korea Utara?

Mengutip United Press International (UPI) News, media pemerintah Korea Utara KCNA mengomentari isu terkait pemilihan presiden AS pada hari Selasa (23/7/2024). 

Dalam laporannya, KCNA mengabaikan kemungkinan dialog dengan AS dan tidak peduli kandidat mana yang menang. 

Korea Utara juga mengatakan bahwa hubungan penting mantan Presiden Donald Trump dengan pemimpin Kim Jong Un tidak berhasil membawa perubahan positif yang substansial.

Baca Juga: Biden Mundur dari Pilpres AS, Zelenskyy: Terima Kasih Telah Mendukung Ukraina

“Iklim politik [AS], yang kacau karena pertikaian kedua partai, tidak berubah dan, oleh karena itu, kami tidak peduli dengan hal ini,” tulis KCNA.

Artikel tersebut merujuk pada pernyataan Trump tentang hubungannya dengan Kim dalam pidato penerimaan nominasinya di Konvensi Nasional Partai Republik pekan lalu. Pada saat itu, Trump mengatakan bahwa ada keinginan untuk meningkatkan hubungan AS-Korea Utara.

“Saya rukun [dengan] Kim Jong Un. Menyenangkan bisa bergaul dengan seseorang yang memiliki banyak senjata nuklir atau lainnya,” kata Trump dalam sambutannya pada hari Jumat.

Trump dan Kim mengadakan pertemuan puncak di Singapura pada tahun 2018 dan Hanoi, Vietnam pada tahun 2019 tetapi gagal mencapai kesepakatan nuklir. 

Trump kemudian menyombongkan diri bahwa Kim menulis kepadanya "surat-surat yang indah" dan mengatakan keduanya "jatuh cinta."

“Memang benar bahwa Trump, ketika dia menjadi presiden, mencoba mencerminkan hubungan pribadi khusus antara para kepala negara dalam hubungan antar negara, namun dia tidak membawa perubahan positif yang substansial,” demikian komentar KCNA.

Mantan penasihat keamanan nasional Trump H.R. McMaster mengatakan pada hari Senin bahwa dia yakin Kim akan mencoba menghidupkan kembali “bromance” mereka jika mantan presiden itu kembali ke Gedung Putih.

Baca Juga: Donald Trump Ajak Kim Jong Un ke Laga Bisbol untuk Redakan Tensi

“Saya pikir jika Donald Trump terpilih sebagai presiden, apa yang akan Anda lihat adalah Kim Jong Un mencoba menghidupkan kembali bromance mereka,” kata McMaster dalam acara online yang diselenggarakan oleh Hudson Institute yang berbasis di Washington.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie