JAKARTA. Trust Finance mengerem bisnis pembiayaan alat berat tahun ini. Multifinance ini mengantisipasi dampak dari wacana pengenaan bea keluar ekspor mineral dari Kementerian ESDM. Jika wacana ini benar-benar terjadi, penjualan alat berat akan terganggu. M. Nashir, Direktur Utama Trust Finance, menjelaskan aturan tersebut pasti akan mempengaruhi bisnis. "Sehingga kami mulai mengurangi pembiayaan bagi pengusaha yang bisnis komoditasnya bertumpu pada komoditas timah, nikel dan bauksit," terang Nashir, Senin (18/6). Trust Finance hanya membiayai alat berat yang berasal dari Jepang dan Korea Selatan dengan merek Komatsu, Kobelco, Hitachi, Catterpilar dan Hyundai.
Dengan mengerem bisnis ke debitur baru, Trust Finance berharap dapat memperbaiki kualitas pembiayaan. Angka non-perfoaming loan (NPL) Trust Finance akhir Mei mencapai 3%. Nashir menyebutkan, pihaknya mengandalkan pembiayaan bagi debitur lama demi menekan kredit macet. Sampai akhir tahun, Trust Finance menargetkan pembiayaan Rp 453 miliar atau tumbuh sekitar 30% dibandingkan tahun lalu. Hingga, akhir Mei lalu total pembiayaan Trust Finance mencapai Rp 190 miliar. Sekitar 60% pembiayaan berasal dari alat berat. Sisanya dari kendaraan komersil dan kendaraan penumpang. Di lain pihak, Verena Multifinance justru memperbesar porsi pembiayaan alat berat. Jika tahun lalu pembiayaan alat berat baru sekitar 8% dari total pembiayaan, Verena berencana memperbesar porsi pembiayaan alat berat menjadi 20% tahun ini.