KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor hutan, lahan, dan pertanian (Forest, Land and Agriculture/FLAG) merupakan penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar setelah sektor energi dan industri, dengan kontribusi sebesar 22%. Namun, sektor ini juga menjadi salah satu yang paling terdampak oleh perubahan iklim. Sebagai upaya untuk mengurangi emisi, sejumlah perusahaan di sektor FLAG bergabung dalam inisiatif global yang membantu penetapan target pengurangan emisi berbasis sains. Salah satu inisiatif tersebut adalah Science Based Targets initiative (SBTi), yang dipercaya oleh sektor korporasi dalam menetapkan standar, perangkat, dan panduan pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK).
TSE Group Bergabung dalam Inisiatif Berbasis Sains Internasional untuk Tekan Emisi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor hutan, lahan, dan pertanian (Forest, Land and Agriculture/FLAG) merupakan penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar setelah sektor energi dan industri, dengan kontribusi sebesar 22%. Namun, sektor ini juga menjadi salah satu yang paling terdampak oleh perubahan iklim. Sebagai upaya untuk mengurangi emisi, sejumlah perusahaan di sektor FLAG bergabung dalam inisiatif global yang membantu penetapan target pengurangan emisi berbasis sains. Salah satu inisiatif tersebut adalah Science Based Targets initiative (SBTi), yang dipercaya oleh sektor korporasi dalam menetapkan standar, perangkat, dan panduan pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK).