TSMC Hadapi Tantangan Biaya Tinggi dalam Produksi Chip di Amerika Serikat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri semikonduktor menghadapi tantangan besar dengan meningkatnya biaya produksi chip di luar negeri.

Salah satu kasus yang menjadi perhatian utama adalah fasilitas manufaktur Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) di Arizona, Amerika Serikat.

Menurut penelitian dari Macquarie Bank, biaya operasional pabrik chip di Arizona bisa mencapai 30% lebih tinggi dibandingkan fasilitas TSMC di Taiwan. 

Fasilitas TSMC di Arizona dan Dukungan CHIPS Act


Dikutip dari wccftech.com, fasilitas TSMC di Arizona dibangun sebagai bagian dari kolaborasi dengan pemerintah Amerika Serikat melalui CHIPS and Science Act.

Baca Juga: Meski Dijegal AS, Huawei Bakal Produksi Massal Chip AI Terbaru Awal 2025

Tujuannya adalah untuk memperkuat rantai pasok semikonduktor di wilayah domestik guna mengurangi ketergantungan terhadap negara lain, terutama di Asia. Namun, biaya tinggi di fasilitas ini telah menjadi perhatian serius sejak awal pembangunan.

Dr. Morris Chang, pendiri TSMC, sudah memperingatkan pada tahun 2021 bahwa biaya produksi chip di Amerika Serikat akan lebih tinggi dibandingkan di Taiwan. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perbedaan dalam efisiensi rantai pasok dan ketersediaan bahan baku.

Peran Rantai Pasok Kimia dalam Produksi Chip

Proses manufaktur semikonduktor sangat kompleks dan memerlukan berbagai bahan kimia dengan tingkat kemurnian tinggi. Pasokan bahan kimia ini menjadi elemen krusial untuk menjaga kualitas produk dan margin keuntungan.

Di Taiwan, rantai pasok kimia untuk semikonduktor telah mapan, didukung oleh produsen kimia besar seperti Shiny Chemical Industrial Co., Ltd. Namun, di Amerika Serikat, membangun rantai pasok serupa terbukti menjadi tantangan besar.

Baca Juga: Huawei Targetkan 100.000 Aplikasi di Harmony OS dalam 6-12 Bulan

Kendala Utama di Amerika Serikat

  1. Kurangnya Pemasok Lokal yang Kompeten Ketika TSMC mempersiapkan fasilitas di Arizona untuk memproduksi chip 4-nanometer, perusahaan menghadapi kesulitan menemukan pemasok kimia lokal yang memenuhi standar. Akibatnya, TSMC harus mengimpor bahan kimia seperti asam sulfat dari Taiwan, yang menyebabkan biaya transportasi lebih mahal daripada harga bahan kimia itu sendiri.

  2. Kurangnya Skala Ekonomi Produsen kimia Taiwan enggan memindahkan fasilitas produksi mereka ke Amerika Serikat karena volume permintaan yang dianggap tidak cukup besar untuk menciptakan skala ekonomi. Hal ini membuat mereka sulit bersaing dan mengoptimalkan margin keuntungan di pasar Amerika.

  3. Biaya Logistik yang Tinggi Pengiriman bahan kimia dari Taiwan ke Amerika Serikat melibatkan biaya logistik yang signifikan. Faktor ini menambah beban operasional, yang pada akhirnya memengaruhi profitabilitas TSMC.

Baca Juga: Taiwan Akan Jalin Kemitraan di Bisnis Cip dengan Uni Eropa

Dampak Biaya Tinggi terhadap Keuntungan TSMC

Menurut laporan Macquarie Bank, tingginya biaya operasional di Arizona dapat mengurangi margin keuntungan dari proses manufaktur 4-nanometer sebesar 1% hingga 2%.

Kondisi ini menjadi tantangan strategis bagi TSMC dalam mempertahankan daya saingnya di pasar global.

Selain itu, Macquarie juga mencatat bahwa biaya produksi chip di fasilitas TSMC di Jepang 10% lebih tinggi dibandingkan di Taiwan.

Meskipun demikian, pabrik di Jepang masih dapat memanfaatkan pemasok bahan baku lokal yang memadai, terutama untuk proses teknologi yang lebih tua seperti 22-nanometer.

Selanjutnya: Desember 2024 Berakhir, Ikuti Pemutihan Pajak Mobil Motor Jateng Jabar Aceh Jakarta

Menarik Dibaca: Promo JSM Alfamart 13-15 Desember 2024, Es Krim Magnum Diskon Rp 10.000

Editor: Handoyo .