TSMC Memutus Hubungan Klien yang Diam-diam Menyalurkan Chip ke Huawei



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Raksasa pembuat chip Taiwan, TSMC, menghentikan pengiriman semikonduktornya kepada salah satu klien pada bulan ini setelah ditemukan bahwa chip yang diproduksi telah sampai di tangan Huawei, sebuah perusahaan asal China yang saat ini tengah berada di bawah sanksi Amerika Serikat (AS).

Menurut seorang pejabat pemerintah Taiwan, insiden ini berpotensi melanggar sanksi yang diterapkan oleh AS.

Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), sebagai produsen chip kontrak terbesar di dunia, menyediakan semikonduktor untuk berbagai produk teknologi global, termasuk iPhone dari Apple dan perangkat AI canggih dari Nvidia.


Huawei, sebagai pemimpin dalam pengembangan teknologi jaringan 5G, telah lama terlibat dalam perang teknologi antara Beijing dan Washington.

Baca Juga: Huawei Gunakan Chip Produksi TSMC, AS Meradang

Latar Belakang Sanksi AS Terhadap Huawei

Pada tahun 2019, pemerintah AS memberlakukan sanksi terhadap Huawei, yang diperketat pada tahun berikutnya, dengan alasan bahwa teknologi Huawei dapat digunakan untuk tujuan mata-mata oleh pemerintah China.

Namun, Huawei membantah tuduhan tersebut. Sanksi ini memutus Huawei dari rantai pasokan global, membuatnya kesulitan mendapatkan komponen dan teknologi penting dari AS, yang dibutuhkan untuk mengembangkan sistem AI yang kuat.

Sanksi tersebut juga melarang TSMC menjual semikonduktor kepada Huawei. Namun, pada tanggal 11 Oktober 2024, TSMC menemukan bahwa chip yang diproduksi untuk "klien spesifik" telah berakhir di Huawei.

Insiden ini memicu penghentian pengiriman segera dari TSMC ke klien tersebut dan notifikasi ke otoritas AS dan Taiwan, seperti dilaporkan oleh seorang pejabat yang memilih untuk tidak diungkapkan identitasnya.

Baca Juga: Resmi Berpisah dengan Android, Huawei Meluncurkan HarmonyOS NEXT

Tindakan TSMC dan Pernyataan Resmi

TSMC mengeluarkan pernyataan bahwa mereka adalah perusahaan yang patuh terhadap hukum dan tidak memasok chip kepada Huawei sejak September 2020, sesuai dengan peraturan kontrol ekspor.

Perusahaan ini juga menyatakan telah secara proaktif berkomunikasi dengan Departemen Perdagangan AS terkait masalah ini.

Hingga saat ini, TSMC mengklaim bahwa mereka tidak menjadi subjek investigasi.

Sementara itu, Kementerian Ekonomi Taiwan mengonfirmasi bahwa TSMC telah melaporkan insiden tersebut, meskipun mereka belum mengidentifikasi siapa klien yang terlibat.

Menurut kementerian, klien ini telah bermitra dengan TSMC sejak sebelum batas waktu penerapan kontrol ekspor pada tahun 2020.

Baca Juga: TSMC Menjadi Perusahaan Terbesar Kedelapan di Dunia, Melewati Berkshire Hathaway

Peningkatan Upaya Swasembada Teknologi China

Setelah diberlakukannya pembatasan ekspor oleh AS, China meningkatkan upaya untuk mencapai swasembada di sektor semikonduktor, dengan rencana menginvestasikan miliaran dolar dalam industri ini.

Huawei, dalam langkah untuk mempercepat pengembangan teknologi lokal, tahun lalu merilis Mate 60 Pro, sebuah ponsel pintar dengan performa tinggi yang menurut para ahli, sulit diproduksi tanpa teknologi asing.

Meskipun demikian, penemuan chip TSMC di perangkat Huawei terbaru menimbulkan pertanyaan terkait efektivitas pembatasan teknologi yang diberlakukan oleh AS terhadap China.

Selanjutnya: Dukung Transformasi Digital, Telkomsel Gelar Program Startup NexDev ke-10

Menarik Dibaca: Daftar 7 Bahan Makanan yang Tak Boleh Dibeli dalam Jumlah Banyak, Kok Bisa?

Editor: Handoyo .