JAKARTA. Menteri Pertanian (Mentan) baru harus bekerja keras untuk menutup derasnya impor di sektor pertanian. Untuk itu Mentan baru harus bisa memacu produksi komoditas pertanian. Namun persoalannya, memacu produksi bukan perkara mudah. Bahkan dalam dua bulan terakhir 2014 ini bayang-bayang produksi penurunan menghantui. Untuk bisa meningkatkan produksi, maka janji Presiden Joko Widodo menambah tanah pertanian seluas 1 juta hektar (ha) lahan baru dan perbaikan irigasi seluas 3 juta ha harus dijalankan. Dirjen Tanaman Pangan Kemtan Haryono mengatakan, persoalan klasik masih membelenggu produksi tanaman pangan nasional. Itu sebabnya, swasembada belum merata terjadi pada sektor pertanian. "Tata air belum baik, distribusi dan mobilisasi sumber daya dan alat pertanian juga masih minim," katanya.
Tugas berat Mentan baru dua bulan ke depan
JAKARTA. Menteri Pertanian (Mentan) baru harus bekerja keras untuk menutup derasnya impor di sektor pertanian. Untuk itu Mentan baru harus bisa memacu produksi komoditas pertanian. Namun persoalannya, memacu produksi bukan perkara mudah. Bahkan dalam dua bulan terakhir 2014 ini bayang-bayang produksi penurunan menghantui. Untuk bisa meningkatkan produksi, maka janji Presiden Joko Widodo menambah tanah pertanian seluas 1 juta hektar (ha) lahan baru dan perbaikan irigasi seluas 3 juta ha harus dijalankan. Dirjen Tanaman Pangan Kemtan Haryono mengatakan, persoalan klasik masih membelenggu produksi tanaman pangan nasional. Itu sebabnya, swasembada belum merata terjadi pada sektor pertanian. "Tata air belum baik, distribusi dan mobilisasi sumber daya dan alat pertanian juga masih minim," katanya.