KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 6% di pertengahan September lalu. Menanggapi hal ini, Direktur Keuangan & Layanan Korporat PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) alias Tugu Insurance, Emil Hakim mengatakan bahwa penurunan suku bunga berdampak cukup positif pada ekspektasi kinerja hasil investasi perusahaan. Emil menuturkan, Tugu Insurance memiliki porsi cukup besar pada instrumen investasi Surat Utang Negara (SUN), reksadana dan saham, sehingga penurunan suku bunga akan berdampak positif bagi instrumen tersebut.
“Sementara, imbal hasil deposito diperkirakan akan menjadi relatif turun ke depannya seiring penurunan imbal hasil reinvestasi,” kata Emil kepada Kontan.co.id, Jumat (27/9).
Baca Juga: Rupiah Bergerak Volatil di Pekan Terakhir September 2024 Selain itu, menurut dia penurunan suku bunga yang telah dimulai oleh Bank Indonesia serta The Fed telah memberikan sentimen positif kepada pasar keuangan beberapa waktu terakhir. Emil menilai dari sisi pasar domestik, hal ini terefleksi pada penguatan rupiah yang cukup signifikan dalam tempo yang relatif singkat. “Yang kemudian terlihat sebagian tertransmisi ke perbaikan kinerja pasar saham dan kelanjutan penurunan
yield SUN,” imbuhnya. Untuk menjaga kinerja investasi di Tugu Insurance, Emil mengatakan bahwa pihaknya melakukan sejumlah strategi salah satunya melalui pendekatan dasar alokasi investasi perusahaan yang masih berbasis
Asset and Liability Management (ALMA) dengan kebijakan batasan toleransi risiko pasar tertentu. “Selebihnya, dengan ekspektasi pembalikan tren suku bunga global dan domestik masih berlanjut dalam beberapa waktu ke depan, seharusnya tidak akan ada perubahan signifikan dari alokasi investasi saat ini, yang sudah cukup dominan di instrumen surat utang,” ungkapnya.
Baca Juga: BI Rate Turun Jadi 6%, Begini Strategi Investasi Zurich Syariah Lebih lanjut, Emil menyebutkan pada Agustus 2024, portofolio investasi yang memberikan imbal hasil tertinggi masih pada instrumen obligasi. Namun menurutnya, dengan sentimen penurunan suku bunga bank sentral terakhir dan valuasi yang relatif rendah secara historis, seharusnya instrumen saham bursa bisa mengejar imbal hasil portofolio obligasi perusahaan hingga akhir tahun nanti.
Adapun penempatan investasi instrumen keuangan di Tugu Insurance hingga saat ini, didominasi oleh obligasi khususnya SUN, dan Deposito Berjangka, selebihnya tersebar pada beberapa produk reksadana dan sebagian kecil saham bursa. Sebagai informasi, berdasarkan laporan keuangan 30 Juni 2024, penempatan investasi Tugu Insurance terbesar ada pada instrumen obligasi dengan porsi 58% yang didominasi oleh portofolio Surat Utang Negara (SUN). Penempatan terbesar berikutnya yaitu, pada deposito berjangka dengan porsi 28%, reksadana sebesar 11% dan sisanya pada instrumen saham bursa. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati