JAKARTA. Kontribusi sektor industri minyak dan gas (migas) bagi bisnis PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri masih cukup besar. Tapi, kendati belakangan ini kondisi bisnis migas sedang loyo, perseroan masih optimistis mampu mencetak keuntungan di tahun ini dalam jalur yang positif. Khusnun Arief Direktur Tugu Mandiri, mengatakan, lesunya bisnis migas memang bisa berdampak pada kenaikan klaim perusahaan pada tahun ini. Hal tersebut berasal dari klaim maturity akibat banyaknya pengurangan tenaga kerja yang terjadi di sektor migas. Tapi, menurutnya, kondisi ini tidak akan terlalu besar terjadi di grup PT Pertamina (Persero) yang menjadi kontributor utama bisnis perseroan. Sehingga, besaran klaim tahun ini dinilai masih bisa terkendali.
Tugu Mandiri bidik laba Rp 46 miliar pada 2016
JAKARTA. Kontribusi sektor industri minyak dan gas (migas) bagi bisnis PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri masih cukup besar. Tapi, kendati belakangan ini kondisi bisnis migas sedang loyo, perseroan masih optimistis mampu mencetak keuntungan di tahun ini dalam jalur yang positif. Khusnun Arief Direktur Tugu Mandiri, mengatakan, lesunya bisnis migas memang bisa berdampak pada kenaikan klaim perusahaan pada tahun ini. Hal tersebut berasal dari klaim maturity akibat banyaknya pengurangan tenaga kerja yang terjadi di sektor migas. Tapi, menurutnya, kondisi ini tidak akan terlalu besar terjadi di grup PT Pertamina (Persero) yang menjadi kontributor utama bisnis perseroan. Sehingga, besaran klaim tahun ini dinilai masih bisa terkendali.