JAKARTA. Perlambatan pertumbuhan bisnis asuransi jiwa tidak membuat PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri gentar menghadapi tahun kambing kayu ini. Lihat saja, perseroan mengincar perolehan preminya tumbuh 33,3%, yakni dari realisasi tahun lalu sebesar Rp 240 miliar menjadi Rp 320 miliar hingga akhir tahun nanti. Optimisme ini bukan isapan jempol, mengingat perolehan premi sampai akhir Februari 2015 ini sudah mencapai 21% dari target sepanjang tahun atau berkisar Rp 65 miliar. "Itu artinya, kami punya peluang besar untuk merealisasikan premi lebih dari target sebesar Rp 320 miliar," ujar Fauzi Arfan, Pjs Direktur Utama Tugu Mandiri, Kamis (5/3). Namun demikian, sambung dia, pihaknya tidak ingin terlalu cepat puas, mengingat 10 bulan ke depan, industri asuransi masih menghadapi tantangan. Terutama terkait dengan lini asuransi kesehatan korporasi setelah kewajiban badan usaha untuk ikut serta dalam program BPJS Kesehatan.
Tugu Mandiri incar pertumbuhan premi 33%
JAKARTA. Perlambatan pertumbuhan bisnis asuransi jiwa tidak membuat PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri gentar menghadapi tahun kambing kayu ini. Lihat saja, perseroan mengincar perolehan preminya tumbuh 33,3%, yakni dari realisasi tahun lalu sebesar Rp 240 miliar menjadi Rp 320 miliar hingga akhir tahun nanti. Optimisme ini bukan isapan jempol, mengingat perolehan premi sampai akhir Februari 2015 ini sudah mencapai 21% dari target sepanjang tahun atau berkisar Rp 65 miliar. "Itu artinya, kami punya peluang besar untuk merealisasikan premi lebih dari target sebesar Rp 320 miliar," ujar Fauzi Arfan, Pjs Direktur Utama Tugu Mandiri, Kamis (5/3). Namun demikian, sambung dia, pihaknya tidak ingin terlalu cepat puas, mengingat 10 bulan ke depan, industri asuransi masih menghadapi tantangan. Terutama terkait dengan lini asuransi kesehatan korporasi setelah kewajiban badan usaha untuk ikut serta dalam program BPJS Kesehatan.