KONTAN.CO.ID - PT Pertamina (Persero) telah berhitung blok-blok migas yang terminasi pada 2018 sudah cukup ekonomis dengan menggunakan skema gross split. Dari delapan blok terminasi, hanya satu blok yang dianggap kurang ekonomis yaitu Blok East Kalimantan. Maka tidak heran jika dengan revisi aturan gross split, tingkat keekonomian blok terminasi bisa lebih baik lagi. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama Pertamina Hulu Energi (PHE), Gunung Sardjono Hadi yang bilang dengan skema gross split yang baru akan ada tambahan bagi hasil 6%-7%. Dengan begitu, bagian migas yang didapatkan oleh kontraktor dan Net Present Value (NVP) pun jadi lebih bagus dibandingkan sebelumnya dalam simulasi yang dilakukan Pertamina. Bahkan Gunung bilang, perhitungan yang dilakukan Pertamina juga sudah memasukkan unsur pengembalian investasi yang akan dibayarkan kepada kontraktor sebelumnya.
Tujuh blok terminasi ekonomis dengan gross split
KONTAN.CO.ID - PT Pertamina (Persero) telah berhitung blok-blok migas yang terminasi pada 2018 sudah cukup ekonomis dengan menggunakan skema gross split. Dari delapan blok terminasi, hanya satu blok yang dianggap kurang ekonomis yaitu Blok East Kalimantan. Maka tidak heran jika dengan revisi aturan gross split, tingkat keekonomian blok terminasi bisa lebih baik lagi. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama Pertamina Hulu Energi (PHE), Gunung Sardjono Hadi yang bilang dengan skema gross split yang baru akan ada tambahan bagi hasil 6%-7%. Dengan begitu, bagian migas yang didapatkan oleh kontraktor dan Net Present Value (NVP) pun jadi lebih bagus dibandingkan sebelumnya dalam simulasi yang dilakukan Pertamina. Bahkan Gunung bilang, perhitungan yang dilakukan Pertamina juga sudah memasukkan unsur pengembalian investasi yang akan dibayarkan kepada kontraktor sebelumnya.