Tujuh BPD dan satu bank umum salurkan fasilitas pembiayaan rumah



JAKARTA. Bank penyalur pembiayaan perumahan dengan subsidi melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) akan bertambah. Yang terbaru, pemerintah telah mengajak satu lagi bank umum, yakni Bank Bukopin dan berniat melibatkan tujuh bank pembangunan daerah (BPD).Ketujuh BPD tersebut adalah Bank Sumatera Utara, Bank Riau-Kepulauan Riau, Bank Jawa Timur, Bank DKI, Bank Jawa Barat Banten, Bank Kalimantan Barat, dan BPD Kalimantan Timur.Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Perumahan Rakyat Sri Hartoyo menuturkan, pemerintah saat ini tengah memastikan kesiapan likuiditas bank-bank milik pemerintah daerah agar mendukung program FLPP. "Rencananya Februari ini, nota kesepahaman dan Perjanjian Kerjasama Operasional (PKO) akan ditandatangani," ujar Sri Hartoyo, Senin (31/1). Ketujuh BPD tersebut akan mendapat target penyaluran rumah sebanyak 20.000 unit. Artinya, setiap BPD rata-rata akan membiayai pembelian sebanyak 3.000 unit rumah dengan jumlah pendanaan senilai Rp 150 miliar.Target pembiayaan tidak dipatok kaku, melainkan disesuaikan dengan kemampuan masing-masing BPD. Alasannya, pemerintah masih menunggu kesiapan setiap BPD, karena program ini termasuk baru bagi BPD. "BPD juga harus berkonsultasi dengan pemegang saham mereka," terang Hartoyo.Adapun Bukopin sudah berkomitmen membiayai 50.000 unit. Bukopin menyusul Bank Tabungan Negara (BTN) dan Bank BNI yang sudah terlebih dulu terlibat proyek ini. Kedua bank BUMN tersebut masing-masing ditargetkan menyalurkan sebanyak 120.000 unit dan 40.000 unit.Sedangkan target total jumlah rumah yang bisa dibiayai dengan FLPP tahun ini mencapai 210.000 unit. Kebutuhan dananya mencapai Rp 9,5 triliun. Dari jumlah itu, pemerintah menyediakan dana sebesar Rp 5,7 triliun. "Sisanya sebesar Rp 3,8 triliun disediakan oleh bank," ujar Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa dalam acara penandatanganan PKO dengan Bukopin dan BTN, kemarin.Direktur Utama BTN Iqbal Latanro optimistis, kenaikan target penyaluran FLPP hingga enam kali lipat dari pencapaian tahun lalu ini, bisa terwujud. "Ini masih dalam kemampuan kami," katanya.BTN menyediakan dana Rp 2,4 triliun untuk mengejar target tahun ini. Sedangkan Bukopin menyiapkan sekitar Rp 1,2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: