SHANGHAI. Saat ini, perekonomian China sedang menjadi sorotan tajam dunia. Pasalnya, beberapa kejadian terakhir menempelkan label negatif di kening China. Yang teranyar, kejadian susu terkontaminasi melamin sempat menggemparkan dunia atas bobroknya badan pengawas makanan di Negeri Tirai Bambu itu.

Beberapa kejadian yang kerap mendera China itulah yang pada akhirnya menimbulkan pertanyaan bagaimana Negeri Panda itu menjalani kehidupan ke depannya. Namun, China sepertinya tidak ambil peduli. Pemerintah di negara itu sudah menyiapkan beberapa strategi yang mampu mendongkrak posisi China di mata dunia pada tahun depan. Menurut Gordon Orr, director McKinsey Quarterly di Shanghai, bisa jadi, strategi itu bisa membuat negara-negara lain terkejut dan bahkan terkagum-kagum.

Nah, berikut tujuh cara China yang kemungkinan bakal memberikan kita kejutan pada tahun 2009.

Pertama, China sudah mengumumkan bahwa pada 2020, separuh dari kendaraan mobil di negara itu akan diganti menjadi mobil elektrik. Untuk itu, Pemerintah China sudah menanamkan investasi sebesar US$ 10 miliar. Langkah ini ditujukan untuk mengurangi polusi akut di China.

Kedua, Pemerintah China sudah membeli hak guna usaha lahan di kawasan Meksiko. Hal itu memungkinkan China untuk membangun pabrik-pabrik di sana sehingga bisa masuk ke pasar Amerika Utara dengan sangat mudah.

Ketiga, hancurnya kantor-kantor utama di China yang merupakan kawasan pusat bisnis Beijing. Pembangunan kembali pusat bisnis tersebut secara tidak langsung akan mengubah kultur masyarakat dan pemerintah setempat.

Keempat, beberapa perusahaan besar China berencana mengakuisisi perusahaan teknologi yang menjadi ikon di Amerika Serikat (AS).

Kelima, adanya restrukturisasi pada industri telekomunikasi China akan menjadi konsolidasi yang komplet.

Keenam, adanya akuisisi yang dilakukan oleh asosiasi sepak bola the English Premier League terhadap rekannya di China yaitu the Chinese Super League. 

Ketujuh, semakin mesranya hubungan China dengan Taiwan yang bisa menggabungkan industri kedua negara serta kerjasama Commercial Bank of China dan Chinatrust Commercial Bank milik Taiwan.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie