Tujuh hari menanti aroma laba kedai kopi



JAKARTA. Belakangan ini semakin banyak masyarakat yang memiliki kebiasan nongkrong sambil kongko. Imbasnya, bisnis kafe dan rumah kopi semakin digandrungi, karena ditempat inilah masyarakat menghabiskan waktunya dan bercengkerama.

Peluang ini ditangkap oleh Satya Surya di Depok, Jawa Barat. Sejak tahun 2010 ia menjalankan bisnis kafe yang dinamakan Seven Day's Coffee and Tea. Setelah tiga tahun menjalankan usaha, Satya resmi menawarkan kemitraan. Saat ini ada 20 mitra yang bergabung di Bekasi, Jakarta, Solo, Surabaya, dan Makassar. Sementara gerai pusat ada dua di Depok.

Seven Day's Coffee  menawarkan tiga paket investasi. Pertama paket kios senilai Rp 90 juta. Mitra mendapat renovasi tempat usaha, peralatan, bahan baku teh dan kopi juga pelatihan karyawan. Kedua, paket ruko senilai Rp 175 juta, dan terakhir paket mall Rp 300 juta. Perbedaan ketiga paket terletak pada ukuran lokasi, jumlah peralatan dan bahan baku yang didapat.


Kemitraan ini berlangsung seumur hidup selama menggunakan merek dan memasok bahan baku ke pusat. Pusat tidak mengutip biaya royalti ke mitra.

Seven Day's Coffee  menyediakan aneka menu kopi, seperti machiato, cappucino, black coffee, caffe latte, espresso dan lainnya. Untuk pelengkap minum kopi disediakan aneka kudapan, seperti burger, roti bakar, pisang goreng, kentang goreng, spageti, chicken fillet dan lainnya. Harga yang dibanderol sekitar Rp 12.000 hingga Rp 25.000 per porsi.

"Yang membedakan Seven Day's Coffee dibanding usaha kedai teh dan kopi lain terletak pada menu minuman dan camilan ala restoran, harga terjangkau dan bahan baku dari pusat yang mudah diolah," ujar Satya.

Omzet Rp 45 juta

Satya menargetkan, omzet mitra sekitar Rp 700.000 sampai Rp 1,5 juta per hari. Sementara pada hari sabtu dan minggu, omzet bisa mencapai Rp 2 juta-Rp 3 juta per hari, sehingga dalam omzetnya bisa Rp 45 juta.

Setelah dikurangi biaya pembelian bahan baku, sewa tempat, gaji pegawai dan biaya operasional lainnya, mitra mendapat laba bersih sekitar 15%-30% dari omzet bulanan. Dari situ balik modal sekitar 18-24 bulan.

Agar target tercapai, mitra harus memilih lokasi strategis. Ada pun luas ruangan untuk paket kios minimal 3 meter x 12 meter dibantu 8-20 orang karyawan.

Ketua Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) Levita Supit mengatakan, bisnis kedai kopi dan teh saat ini semakin menjamur karena peluang pasarnya memang cukup besar. Bukan sekadar untuk kongko dan hangout, banyak orang kini menjadikan kedai kopi sebagai tempat meeting.

"Sudah menjadi lifestyle ditambah Indonesia memang penghasil kopi yang sangat beraneka ragam dari kopi Sumatra dan lainnya," ujar Levita.

Namun karena kompetitor bertambah terus, maka  para pelaku usaha harus fokus mengedepankan menu andalan yang ditawarkan. Boleh saja sama-sama kopi tapi variannya diperbanyak, sehingga pembeli yang datang punya menu favorit. "Sebaiknya selain minuman disertai juga dengan makanan kecil untuk menemani orang minum kopi dan teh, sehingga menambah pemasukan omzet," tuturnya.

Selain varian menu diperbanyak, lokasi juga turut menentukan. Bisnis ini cocok dibuka di kota-kota besar yang dekat dengan pusat-pusat keramaian.                  

Seven Day's Coffee and Tea                                                                                                                                                                                                                 Jl Raden Saleh, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat                                                                                                                                                                                  Tlp. 08567175189

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri