Tujuh jurus RIMO perbaiki kinerja usahanya



JAKARTA. Persaingan bisnis ritel telah menghambat riteler bernama PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO). Kehadiran Matahari, Centro dan departemen store lain telah menggusur ritel pakaian RIMO yang membuat penjualan perusahaan menurun sejak tahun 2013 hingga tahun 2015.

Mengutip laporan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 17 Desember 2015, Ade Tutut Tunggal Rastanti, Sekretaris Korporasi PT Rimo International Lestari Tbk memaparkan, pihaknya telah menyiapkan strategi untuk mempertahankan kelangsungan usaha di masa mendatang dengan tujuh langkah strategis.

Di antaranya : Pertama, memperbaiki kinerja dari gerai yang ada. Kedua, memperluas segmen pasar gerai menjadi menengah ke atas untuk gerai di provinsi dan menengah ke bawah untuk gerai kabupaten


Ketiga, merubah konsep dan design gerai yang akan menjadi citra merek dari perusahaan juga agar dapat lebih memberikan kenyamanan kepada konsumen

Keempat, merubah komposisi produk gerai dengan memperbesar komposisi pembelian putus secara bertahap dalam kaitannya menaikkan margin keuntungan Perusahaan

Kelima, meningkatkan kerjasama dengan pihak pemasok dan pihak lain yang dalam kaitannya meningkatkan pelayanan kepada konsumen, baik dari segi harga, kualitas produk, kenyamanan berbelanja, pelayanan dan promosi.

Keenam, menjalin kerjasama dengan perusahaan sejenis atau tidak sejenis untuk meningkatkan usaha dan selanjutnya mencari investor baru atau dengan melakukan "rights-issue"

Ketujuh, melakukan negosiasi dengan perusahaan di luar negeri (China dan Korea) untuk mensuplai kebutuhan barang-barang retail, dan memperluas pasar dengan menjual secara retail maupun partai ke daerah-daerah

Seperti diketahui, penjualan perusahaan mulai tahun 2013 terus mengalami penurunan, dalam tahun 2012 perusahaan melaporkan penjualan sebesar Rp 5,55 miliar, di tahun 2013 penjualan turun menjadi Rp 291,17 juta, tahun 2014 turun lagi menjadi Rp 122,84 juta dan untuk periode sembilan bulan di tahun 2015 turun lagi menjadi Rp 73.64 juta.

Berdasarkan data, RIMO membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 73,64 juta per kuartal III-2015 atau turun 23,15% dibandingkan posisi Rp 95,85 juta per kuartal III-2014. Serta perusahaan menanggung beban pokok penjualan sebesar Rp 56,87 juta per kuartal III-2015 atau turun 36%.

Sedangkan, laba neto tahun berjalan tercatat merugi Rp 4,13 miliar per kuartal III-2015 atau naik 31,11% dibandingkan kerugian RP 3,15 miliar per kuartal III-2014. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto