Tujuh pompa Waduk Pluit mati, Jakarta kebanjiran



JAKARTA. Sebanyak tujuh dari sembilan pompa yang terdapat di Waduk Pluit sempat mati selama kurang lebih dua jam. Akibatnya ketinggian air di Waduk Pluit sempat mencapai ketinggian 125 cm pada pukul 14.00. 

Kepala Bidang Informatika dan Pengendalian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Bambang Surya Putra menjelaskan meskipun posisi air Waduk Pluit pada ketinggian itu, air tidak sampai meluber ke pemukiman warga sekitar. 

"Kami dapat informasi dari petugas di Waduk Pluit kalau pompanya mati selama dua jam. Sehingga airnya tidak bisa dipompa ke laut, jadi ketinggian air sempat berada pada posisi 125 cm dan sekarang tujuh pompa itu sudah berfungsi kembali," kata Bambang, di Balai Kota, Senin (9/2/2015). 


Matinya pompa tersebut disebabkan karena aliran listrik di sana sempat padam. Sehingga hanya ada dua pompa saja yang bisa difungsikan. Secara perlahan, lanjut dia, ketinggian air di Waduk Pluit sudah turun menjadi 100 cm. 

Lebih lanjut, ia menjelaskan, pada tahun 2013 lalu ketinggian air di Waduk Pluit sempat mencapai 250 cm dan meluap ke pemukiman warga sekitar. 

Saat itu pun rumah pribadi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di kawasan Pantai Mutiara sempat terendam banjir. Ia juga mengevakuasi tetangga-tetangganya yang terjebak banjir. 

Adapun beberapa daerah yang berpotensi tergenang jika Waduk Pluit meluap yakni Kelurahan Pluit, Kelurahan Angke, Kelurahan Penjaringan, dan Pasar Ikan. "Rumah Pak Ahok (Basuki) juga bisa tergenang jika ada limpasan dari waduk Pluit," ujar Bambang. (Kurnia Sari Aziza)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa