KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumat (17/5) Bursa Efek Indonesia (BEI) masih merah membara. Ketika bursa saham tutup warung, Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) anjlok 68,87 poin (-1,17%) dari penutupan sebelumnya, lalu mendarat di angka indeks 5.826,87.
LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, juga ambrol 15,27 poin (-1,67%) menuju 900,17. Indeks
Kompas100 yang beranggotakan seratus saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar terbesar turut jebol. Indeks terbitan Kompas ini menyusut 17,90poin (-1,52%), lalu mendarat di 1.160,81.
Sri Rejeki Isman Tbk (
SRIL), Adaro Energy Tbk (
ADRO) dan Media Nusantara Citra Tbk (
MNCN) masih berada di posisi tiga pertama daftar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan; masing-masing 4,21kali, 5,54 kali, dan 6,01 kali. Posisi selanjutnya diisi oleh
TKIM,
PTBA,
INKP,
UNTR,
ELSA,
ITMG, dan
WSKT. Dari seluruh saham yang masuk dalam daftar 10 saham LQ45 dengan PER terendah, hanya tiga saham yang harganya naik dibanding harga penutupan sebelumnya. Mereka adalah SRIL, ADRO, dan MNCN.
Adapun tujuh saham yang masih merah adalah Tjiwi KImia Tbk (TKIM), Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA), Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), United Tractor Tbk (UNTR), Elnusa Tbk (ELSA), Indotambang Raya Megah (ITMG), dan Waskita Karya Tbk (WSKT).
10 Saham LQ45 dengan PER Terendah |
Kode | Harga (16/5) | Harga (17/5) | PBV | PER |
SRIL | 322 | 328 | 0,87 | 4,21 |
ADRO | 1.160 | 1.175 | 0,6 | 5,54 |
MNCN | 890 | 920 | 1,19 | 6,01 |
TKIM | 5.700 | 5.675 | 0,97 | 6,47 |
PTBA | 2.810 | 2.750 | 1,8 | 6,96 |
INKP | 5.725 | 5.500 | 0,55 | 7,23 |
UNTR | 24.850 | 24.825 | 1,55 | 7,58 |
ELSA | 342 | 332 | 0,72 | 7,9 |
ITMG | 17.000 | 16.200 | 1,51 | 8,08 |
WSKT | 1.720 | 1.715 | 0,78 | 8,13 |
Sumber: RTI Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.
Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Hasbi Maulana