Tujuh saham naik, ini 10 saham LQ45 dengan PER terkecil (16 Oktober 2018)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selasa (16/10) Bursa Efek Indonesia (BEI) terbang. Ketika bursa saham tutup warung, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meloncat 73,56 poin (1,28%), sebelum hinggap di angka indeks 5.800,82.

LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, turut melonjak. Naik 17,11 poin (1,90%), LQ45 berakhir di 917,41.

Waskita Karya Tbk (WSKT), Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), dan Indika Energy Tbk (INDY), masih berada di posisi tiga pertama daftar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan; masing-masing 3,58 kali, 3,97 kali, dan 6,09 kali. Posisi selanjutnya diisi oleh  AKRALPPFINKPWSBPMNCNBBNI, dan BBTN.


Dari seluruh saham yang yang masuk dalam daftar ini, kemarin tujuh saham harganya naik dari harga penutupan sebelumnya. Mereka adalah WSKT, SRIL, INDY, AKR Korporindo Tbk (AKRA), Matahari Department Store (LPPF), Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), dan Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Baca Juga: Simak rekomendasi analis untuk saham-saham jawara market cap

No. Kode Harga (15/10) Harga (16/10) PBV (kali) PER (kali)
1 WSKT 1.570 1.580 0,82 3,58
2 SRIL 312 314 0,92 3,97
3 INDY 2.520 2.570 0,81 6,09
4 AKRA 3.500 3.540 1,44 6,34
5 WSBP 340 338 1,23 6,5
6 LPPF 6.000 6.050 7,55 6,56
7 INKP 11.700 12.250 1,32 6,83
8 MNCN 745 730 0,98 8,2
9 BBTN 2.340 2.340 1,11 8,7
10 BBNI 7.050 7.250 1,35 9,09
Sumber: RTI

Dua saham yang lain mengalami kenaikan harga. Mereka adalah Waskita Beton Precast Tbk (WSBP). dan Media Nusantara Citra Tbk (MNCN). Adapun saham Bank Tabungan Negara.Tbk (BBTN) tidak mengalami perubahan harga penutupan dari hari sebelumnya.

Baca Juga: Rupiah diasumsikan Rp 15.000, ini perkiraan perubahan postur APBN 2019

Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.

Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana