Tujuh tersangka teroris diduga mahir merakit bom



JAKARTA. Tujuh tersangka teroris yang telah ditangkap diduga memiliki keterampilan untuk merakit bom. Hal tersebut diketahui dari sejumlah barang bukti yang ditemukan dari tempat tinggal para terduga teroris.

"Mereka telah memiliki kemampuan melakukan suatu pembuatan bom, dan dari beberapa barang bukti yang diperoleh mengindikasikan mereka siap melakukan upaya membuat bom," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta, Senin (12/11).

Menurut Martin, ketujuh terduga teroris yang ditangkap masih dalam proses pengembangan dan pemeriksaan secara intensif. Penyidik masih memiliki waktu empat hari untuk menetapkan status para terduga teroris.


Dalam penggeledahan, tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menemukan barang bukti yang terdiri dari beberapa botol cairan asam, cairan kimia, laptop, dan alat komunikasi. Selain itu, tim Densus juga menemukan beberapa buku jihad dan dokumen terkait aksi terorisme.

Terkait penemuan bom di Bekasi, tim Densus 88 menangkap MNS dan AS, di flyover Kalimalang. Kemudian, menangkap DYN di kontrakan kamar 104 di Perum Bintara Jaya VIII. Selain itu, tim menangkap SY di Dusun Sabrang Kulon, Matesih, Karanganyar.

Pada Minggu pagi, tim Densus 88 menangkap seorang terduga teroris di Dusun Gebang, Desa Walikukun, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, atas nama KF. Tak lama setelah penangkapan KF, Densus 88 menangkap AM di Solo, dan WP di Klaten. (Abba Gabrillin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini