Tukar guling gagal jadi sentimen negatif bagi TBIG



JAKARTA. Kemungkinan gagalnya tukar guling saham saham antara anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) yaitu PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dengan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), akan memberikan imbas negatif ke saham TBIG.

Analis Mandiri Sekuritas Ariyanto Kurniawan, dalam risetnya 27 April 2015 mengatakan, saham TBIG telah naik 15% sejak pengumuman transaksi tukar guling itu. Jika transaksinya batal, maka saham TBIG pun bisa terimbas negatif.

Hitungan Ariyanto, saham emiten menara terbesar di Indonesia tersebut akan ditransaksikan dengan nilai perusahaan per EBITDA (EV/EBITDA)  sebesar 20x. Sedangkan konsensus analis yang memperkirakan transaksinya akan berlanjut, menilai EV/EBITDA TBIG di posisi 16x. Dengan adanya usut pembatalan transaksi itu, Ariyanto memprediksi, EBITDA TBIG akan turun sekitar 25% sampai 30%. Pada akhirnya ini bisa memicu pemberian target harga yang lebih rendah bagi TBIG. Menurutnya, target harga saham TBIG bisa terkikis 13% ke posisi Rp 8.000. Di sisi lain, Ariyanto menilai TLKM bisa mendapat nilai lebih apabila tukar guling saham dengan TBIG dieksekusi. Ia melabelkan netral bagi TLKM dengan target harga Rp 2.900.


Pada perdagangan Selasa ini, saham TBIG tercatat mengalami penurunan sekitar 3,4% menjadi Rp 8.425. Sedangkan saham TLKM diperdagangkan turun 1,07% menjadi Rp 2.780.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa