JAKARTA. Rencana PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) untuk melakukan tukar guling saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) kini semakin lancar. TBIG telah memperoleh persetujuan dari para pemegang saham. TBIG mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat (27/2). "Mayoritas pemegang saham telah menyetujui rencana kami untuk mengambil alih saham Mitratel," ungkap Helmi Yusman Santoso, Direktur Keuangan TBIG akhir pekan ini di Jakarta. Dalam rangka pengambilalihan Mitratel, TBIG akan melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (non-HMETD) alias private placement sebanyak-banyaknya 479,65 juta saham atau 10% dari modal ditempatkan dan disetor. Saham TBIG dieksekusi pada harga Rp 8.253 sehingga private placement bernilai Rp 3,95 triliun. Dalam transaksi tahap I ini, TBIG juga akan membeli kembali sebagian saham yang telah diterbitkan perseroan. Kedua rencana ini akan menyebabkan pemegang saham terdelusi kepemilikan sahamnya sebanyak-banyaknya 13,91%. Selanjutnya, TBIG akan menukarkan 290 juta saham atau 6,1% dari seluruh saham baru setelah dikurangi saham yang dibeli kembali (treasury stock) dengan 49% saham Mitratel yang dimiliki TLKM. "Setelah ini kami akan segera proses transaksinya, target selesai belum bisa dipastikan," lanjut Helmi. Setelah pertukaran saham tahap pertama tersebut, TBIG akan memegang kendali manajemen dan mengkonsolidasikan Mitratel dalam laporan keuangan. Setelah itu, TBIG akan membayar maksimum Rp 1,74 triliun apabila Mitratel dapat mencapai target tertentu yang telah disetujui. Apabila target yang dijanjikan terpenuhi, TLKM memiliki opsi untuk melakukan penukaran saham lagi dengan Mitratel. Penukaran dapat dilakukan dalam waktu 2 tahun sejak tanggal penutupan transaksi tahap I. TLKM akan menyerap sisa rivate placement TBIG di tahap I yang kemudian ditukar dengan 51% sisa saham Mitratel. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tukar-guling Mitratel direstui pemegang saham TBIG
JAKARTA. Rencana PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) untuk melakukan tukar guling saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) kini semakin lancar. TBIG telah memperoleh persetujuan dari para pemegang saham. TBIG mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat (27/2). "Mayoritas pemegang saham telah menyetujui rencana kami untuk mengambil alih saham Mitratel," ungkap Helmi Yusman Santoso, Direktur Keuangan TBIG akhir pekan ini di Jakarta. Dalam rangka pengambilalihan Mitratel, TBIG akan melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (non-HMETD) alias private placement sebanyak-banyaknya 479,65 juta saham atau 10% dari modal ditempatkan dan disetor. Saham TBIG dieksekusi pada harga Rp 8.253 sehingga private placement bernilai Rp 3,95 triliun. Dalam transaksi tahap I ini, TBIG juga akan membeli kembali sebagian saham yang telah diterbitkan perseroan. Kedua rencana ini akan menyebabkan pemegang saham terdelusi kepemilikan sahamnya sebanyak-banyaknya 13,91%. Selanjutnya, TBIG akan menukarkan 290 juta saham atau 6,1% dari seluruh saham baru setelah dikurangi saham yang dibeli kembali (treasury stock) dengan 49% saham Mitratel yang dimiliki TLKM. "Setelah ini kami akan segera proses transaksinya, target selesai belum bisa dipastikan," lanjut Helmi. Setelah pertukaran saham tahap pertama tersebut, TBIG akan memegang kendali manajemen dan mengkonsolidasikan Mitratel dalam laporan keuangan. Setelah itu, TBIG akan membayar maksimum Rp 1,74 triliun apabila Mitratel dapat mencapai target tertentu yang telah disetujui. Apabila target yang dijanjikan terpenuhi, TLKM memiliki opsi untuk melakukan penukaran saham lagi dengan Mitratel. Penukaran dapat dilakukan dalam waktu 2 tahun sejak tanggal penutupan transaksi tahap I. TLKM akan menyerap sisa rivate placement TBIG di tahap I yang kemudian ditukar dengan 51% sisa saham Mitratel. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News