Tularkan kesuksesan dengan inkubator bisnis (4)



Tak hanya pandai mengelola bisnis, faktor keberuntungan juga menghinggapi Kwon Hyuk Bin. Pria yang berusia 42 tahun ini tidak memilih negeri asalnya untuk memulai bisnis. Kwon justru memutuskan China sebagai negara pertama pasar permainan Cross Fire. Hal tersebut didukung dengan larangan pemerintah China atas permainan konsol sehingga menguntungkan gim berbasis internet. Meski telah sukses, Kwon tak lupa berbagi ilmu dengan mendirikan sekolah.

Meski terbilang lambat masuk dunia bisnis, nyatanya Kwon Hyuk Bin mampu mereguk sukses besar. Ia jitu memilih bisnis yang akhirnya mengantarkannya menjadi salah satu miliarder dunia.   

Saat sejumlah temannya sudah sukses memulai bisnis, Kwon justru baru memulai belajar bisnis. Pria kelahiran Korea Selatan 42 tahun silam  itu mendalami manajemen administrasi bisnis selama setahun

Kwon mengatakan, langkahnya mengambil pendidikan bisnis itu agak terlambat mengingat Korea Selatan sudah gencar membangun infrastruktur teknologi informasi (TI). Beberapa temannya bahkan telah sukses mendirikan perusahaan gim atau bergabung dengan perusahaan raksasa.

Kala itu, perkembangan teknologi sangat cepat dan Pemerintah Korsel senantiasa mendorong infrastruktur TI seperti internet. Hal ini membuat gamers bisa mengakses koneksi gim online jauh lebih cepat.

Tapi ternyata menjalankan perusahaan gim tak semudah membalik telapak tangan. Rencana Kwon tidak berjalan mulus. Dalam proses membuat gim, waktu yang dibutuhkan sangat panjang ditambah perusahaan penerbit gim kala itu seperti Yahoo juga keluar dari Korea Selatan. Setelah itu, setahun kemudian baru muncul penerbit baru bernama Neowiz.

Editor: Tri Adi