Tumbuh 7,4%, Kredit Modal Kerja Capai Rp 2.623,2 Triliun pada Kuartal I



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit perbankan untuk penggunaan modal kerja terus meningkat di kuartal pertama 2022. Bank Indonesia (BI) mencatatkan kredit Modal Kerja (KMK) tumbuh 7,4% year on year (yoy) mencapai Rp 2.623,2 triliun pada Maret 2022.

Bi mencermati peningkatan terjadi pada penyaluran KMK di sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran (PHR), serta sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan.

KMK sektor PHR pada bulan Maret 2022 tumbuh sebesar 5,7% yoy menjadi Rp 899,0 triliun. Seiring peningkatan kredit pada subsektor Perdagangan Minyak Kelapa Sawit di DKI Jakarta dan Sumatera Utara.


Sedangkan KMK sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan tumbuh sebesar 16,2% yoy menjadi Rp 206,9 triliun di kuartal pertama 2022. Terutama kredit yang disalurkan untuk sub sektor Perkebunan Kelapa Sawit di Riau dan Lampung. 

Baca Juga: Hingga Maret Lalu, Pengguna Aktif BSI Mobile Capai 3,77 Juta

BI mencatatkan penyaluraan kredit bank secara nasional tumbuh 6,4% year on year (yoy) menjadi Rp 5.848,7 triliun pada Maret 2022. 

Akselerasi pertumbuhan kredit utamanya bersumber dari golongan debitur perorangan. Kredit kepada perorangan tumbuh 8,4% yoy menjadi Rp 2.847,8 triliun pada tiga bulan pertama 2022. 

Sementara itu, kredit kepada korporasi sedikit melambat dari 6,0% pada Februari 2022 menjadi 5,8% yoy di Maret 2022. Adapun total penyaluran kredit ke segmen korporasi  mencapai Rp 2.957,6 triliun pada kuartal pertama 2022. 

Asal tahu saja, Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan proyeksi pertumbuhan kredit perbankan di 2022 masih di kisaran 6% hingga 8%. Sedangkan himpunan dana pihak ketiga (DPK) perbankan masih diperkirakan akan naik 7% hingga 9% pada tahun ini.  

“Sebab, baik penawaran maupun permintaan kredit mengalami perbaikan. Dari sisi penawaran perbankan terjadi perbaikan, tak hanya suku bunga tapi likuiditas yang berlebih. Lending standar juga terus alami perbaikan, dalam arti, appetite bank dalam salurkan kredit makin baik dan meningkat,” ujarnya belum lama ini.

Baca Juga: Dukung Ekonomi Hijau, Bank Syariah Indonesia Bangun 15 Solar Panel di NTT

Dari sisi permintaan, BI melihat kondisi korporasi terus menunjukkan perbaikan, seluruh korporasi yang kami pantau, dari korporasi publik maupun besar seluruhnya tunjukkan penjualan yang meningkat. Begitupun belanja modal korporasi yang terus meningkat. Dengan kenaikan penawaran bank dan permintaan korporasi yang terus membaik. 

"Maka secara keseluruhan kredit akan tumbuh 6% sampai 8% untuk keseluruhan tahun 2022. Pertumbuhannya akan ikuti pola pertumbuhan ekonomi, tapi secara keseluruhan akan terus meningkat sejalan makin peningkatan mobilitas masyarakat,” tutur Perry.  

Editor: Tendi Mahadi