JAKARTA. Kuartal I-2014 telah terlewati, tapi pelaku perbankan di tanah air masih harap-harap cemas. Maklum, bayang-bayang perlambatan kredit masih terus menghantui. Catatan Bank Indonesia (BI), pertumbuhan kredit perbankan telah melambat di kuartal I tahun ini. Kredit tumbuh 20% year on year (yoy) pada Januari 2014, namun melambat menjadi 19,9% (yoy) di Februari 2014. Kendati melambat, kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) diprediksi masih menjadi primadona di tahun 2014. Perhelatan pemilu menjadi salah satu penopang pertumbuhan kredit UMKM. Sofyan Basir, Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI), mengatakan secara tren permintaan kredit UMKM akan meningkat karena adanya peningkatan permintaan atribut dan pendukung pemilu. Sebagai penguasa pasar UMKM, prediksi BRI tak meleset. Sepanjang kuartal I, kredit BRI tumbuh 19,70% mencapai Rp 432,44 triliun. Kontributor pertumbuhan adalah kredit mikro yang tumbuh sebesar 21,01% (yoy) menjadi sebesar Rp 135,83 triliun. Secara umum, tahun ini, BRI membidik pertumbuhan kredit sebesar 16% hingga 17%. "BRI masih akan fokus melayani kredit UMKM. Prospek UMKM masih baik sehingga peluang memperbesar porsi kredit masih terbuka lebar," ujar Budi Satria, Sekretaris Perusahaan BRI, Selasa, (22/4).
Tumbuh kuat di tengah tren melambat
JAKARTA. Kuartal I-2014 telah terlewati, tapi pelaku perbankan di tanah air masih harap-harap cemas. Maklum, bayang-bayang perlambatan kredit masih terus menghantui. Catatan Bank Indonesia (BI), pertumbuhan kredit perbankan telah melambat di kuartal I tahun ini. Kredit tumbuh 20% year on year (yoy) pada Januari 2014, namun melambat menjadi 19,9% (yoy) di Februari 2014. Kendati melambat, kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) diprediksi masih menjadi primadona di tahun 2014. Perhelatan pemilu menjadi salah satu penopang pertumbuhan kredit UMKM. Sofyan Basir, Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI), mengatakan secara tren permintaan kredit UMKM akan meningkat karena adanya peningkatan permintaan atribut dan pendukung pemilu. Sebagai penguasa pasar UMKM, prediksi BRI tak meleset. Sepanjang kuartal I, kredit BRI tumbuh 19,70% mencapai Rp 432,44 triliun. Kontributor pertumbuhan adalah kredit mikro yang tumbuh sebesar 21,01% (yoy) menjadi sebesar Rp 135,83 triliun. Secara umum, tahun ini, BRI membidik pertumbuhan kredit sebesar 16% hingga 17%. "BRI masih akan fokus melayani kredit UMKM. Prospek UMKM masih baik sehingga peluang memperbesar porsi kredit masih terbuka lebar," ujar Budi Satria, Sekretaris Perusahaan BRI, Selasa, (22/4).