KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja saham emiten Grup Salim di sektor barang konsumsi (konsumer) bergerak bervariasi di sepanjang 2024. Misalnya saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (
INDF) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (
ICBP). Jika dihitung selama 2024, kinerja saham INDF dan ICBP menghasilkan return positif masing-masing 24,74% dan 9,65%. Kendati begitu, catatan positif ini tak diikuti saham emiten konsumer grup Indofood lain, yakni PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (
ROTI). Tahun lalu, return saham ROTI terkoreksi 9,41%. Memasuki tahun 2025, harga saham ketiga emiten konsumer grup Salim belum juga moncer. Pada Jumat pekan lalu (10/1), saham ROTI ditutup flat sejak awal tahun ini di posisi Rp 970 per saham. Bahkan, saham ICBP masih terkoreksi 2,64% sejak awal tahun ini ke posisi Rp 11.075.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham INDF, MEDC, PGAS, PTBA, TLKM untuk Rabu (8/1) Hanya saham INDF yang masih naik 0,32% secara year to date ke posisi 7.725 per saham pada Jumat pekan lalu. Meski begitu, Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Dimas Krisna Ramadhani menganalisa, prospek saham emiten konsumer Grup Salim masih cerah di tahun ini. Terutama INDF. Dimas melihat, ada dua sentimen pendukung kinerja INDF tetap moncer di 2025. Pertama, sejak Agustus 2024 investor asing sudah mencatatkan capital inflow di saham INDF sebesar Rp 2,5 triliun di pasar reguler. Kedua, dari sisi teknikal, di periode yang sama harga saham INDF menunjukkan tren kenaikan.
Bila tidak ada tanda pembalikan arah foreign flow maupun teknikal, saham INDF berpotensi melanjutkan performa ciamik tahun ini. "Saham INDF tetap jadi pilihan," kata Dimas, Kamis (9/1). Analis Riset Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo sepakat, prospek emiten konsumer grup Salim bakal terdongkrak katalis positif dari program makan bergizi gratis (MBG).
Baca Juga: IHSG Dibayangi Risalah FOMC, Cek Proyeksi dan Rekomendasi Saham untuk Jumat (10/1) Selain itu, dari sisi valuasi, Azis melihat, price earning ratio (PER) ICBP
undervalued di 15,91 kali. Sebagai perbandingan, saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR) memiliki valuasi PER lebih tinggi, yakni 19,18 kali. Valuasi INDF juga masih
undervalued. Azis menyarankan pelaku pasar mengakumulasi saham ICBP dan INDF.
Azis merekomendasikan buy ICBP dan INDF dengan target harga masing-masing Rp 14.000 dan Rp 8.275 per saham. Sedangkan Dimas merekomendasi beli INDF, dengan target harga Rp 8.200 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli