KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berkshire Hathaway, dengan nilai kapitalisasi pasar hampir mencapai US$995 miliar, telah dikenal sebagai salah satu perusahaan terbesar dan paling berpengaruh di dunia. Di bawah kepemimpinan legendaris Warren Buffett, sering disebut sebagai Orang Bijak dari Omaha, perusahaan ini terus berkembang dengan strategi investasi yang cermat dan selektif. Namun, akumulasi cadangan kas yang terus meningkat seiring dengan penjualan beberapa investasi besar telah menimbulkan spekulasi tentang langkah besar yang mungkin diambil oleh Buffett di masa depan.
Apa Itu Berkshire Hathaway?
Mengapa Investor Tertarik pada Berkshire Hathaway?
Alasan utama para investor tertarik membeli saham Berkshire Hathaway adalah untuk berinvestasi bersama Warren Buffett. Pendekatan investasi Buffett menggabungkan elemen value investing dan growth investing, dengan fokus pada membeli perusahaan-perusahaan bagus yang sedang tidak disukai pasar. Meskipun ini penyederhanaan, pendekatan ini telah terbukti sukses besar dalam jangka panjang, terutama karena kemampuan Buffett memilih investasi yang menguntungkan. Berbeda dengan reksa dana yang wajib membagikan dividen dan keuntungan modal kepada pemegang saham, Berkshire Hathaway tidak melakukan hal tersebut. Sebaliknya, perusahaan menyimpan dividen dan keuntungan modal yang diperoleh untuk diinvestasikan kembali ke bisnis baru. Hal ini memungkinkan efek majemuk terjadi, yang pada akhirnya meningkatkan nilai perusahaan dan keuntungan bagi para pemegang saham.Tantangan di Masa Depan: Bisnis Besar, Peluang Terbatas
Meskipun strategi ini telah berhasil di masa lalu, tantangan besar menanti Berkshire Hathaway di masa depan. Semakin besar perusahaan, semakin sulit bagi akuisisi untuk memberikan dampak signifikan pada pertumbuhan. Dalam laporan tahunan Berkshire Hathaway tahun 2023, Buffett menyatakan bahwa hanya ada sedikit perusahaan yang mampu memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan Berkshire Hathaway. Selain itu, banyak perusahaan besar di AS sudah menjadi incaran baik oleh Berkshire maupun oleh investor lain. Buffett juga mengakui bahwa di luar AS, sangat sedikit perusahaan yang dapat dijadikan target akuisisi yang bermakna bagi Berkshire Hathaway. Baca Juga: Warren Buffett Menerbitkan Obligasi ¥282 Miliar, Memicu Harapan Investasi Jepang Situasi ini diperburuk oleh valuasi pasar yang tinggi di banyak perusahaan, membuat opsi investasi yang menarik semakin terbatas. Karena itu, Berkshire Hathaway saat ini mengakumulasi lebih banyak kas di neraca keuangannya, yang sebagian besar berasal dari penjualan saham seperti Apple dan Bank of America.Mengapa Buffett Menumpuk Kas?
Ada beberapa kemungkinan mengapa Buffett memilih untuk menumpuk cadangan kas yang kini mencapai sekitar US$277 miliar. Mungkin dia hanya mengambil keuntungan dari investasi yang sukses tanpa rencana spesifik ke depan. Atau, Buffett mungkin merasa bahwa pasar saat ini mendekati puncaknya dan ingin mengamankan keuntungan sebelum kemungkinan penurunan. Alternatif lain, Buffett mungkin sedang mempersiapkan untuk memanfaatkan peluang investasi yang lebih baik di masa depan jika terjadi penurunan pasar.Potensi Akuisisi Besar
Dengan kas sebesar US$277 miliar, Berkshire Hathaway memiliki banyak opsi akuisisi yang dapat dipertimbangkan. Sebagai contoh, ukuran kapitalisasi pasar perusahaan-perusahaan dalam indeks S&P 500 sangat bervariasi, mulai dari sekitar US$6 miliar hingga US$3,4 triliun. Rata-rata kapitalisasi pasar adalah US$105 miliar, sementara median sekitar US$37 miliar. Ini berarti Buffett memiliki banyak pilihan, terutama di sektor-sektor di mana Berkshire sudah memiliki kehadiran yang signifikan. Baca Juga: Miliarder Mark Cuban Pernah Menjalankan Skema Ponzi untuk Membayar Biaya Kuliahnya Empat sektor utama yang diidentifikasi dalam laporan keuangan Berkshire Hathaway adalah:- Asuransi
- Utilitas
- Pipa gas
- Kereta api