Tunas Ridean (TURI) siapkan belanja modal Rp 729 miliar tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan otomotif nasional diprediksi akan flat di tahun ini. Meski demikian, PT Tunas Ridean Tbk (TURI) sudah menyiapkan alokasi belanja modal lebih tinggi di 2019.

Emiten diler otomotif ini menyiapkan belanja modal sebesar Rp 729 miliar untuk ekspansi di 2019. Jumlah tersebut naik dibanding investasi tahun lalu yang sebanyak Rp 671 miliar.

Dengan rincian penggunaan untuk ekspansi bisnis otomotif di 2019 sebesar Rp 240 miliar dan pengembangan bisnis rental sebesar Rp 489 miliar. Sumber dana untuk ekspansi sektor otomotif berasal dari internal perusahaan. Sedangkan sumber dana untuk pengembangan bisnis rental berasal dari pinjaman bank.


Direktur Utama Tunas Ridean Rico Adisurja Setiawan mengatakan, untuk sektor otomotif, tahun ini pihaknya baru akan membeli tanah untuk pembangunan showroom. “Nantinya bila ada izin dari prinsipal untuk membangun diler baru akan dibangun gedung resminya,” kata Rico dalam acara paparan publik, Selasa (5/7).

Adapun saat ini TURI mengoperasikan jaringan outlet penjualan dan layanan purna-jual merek otomotif melalui PT Tunas Ridean Tbk (Tunas Toyota), PT Tunas Mobilindo Perkasa (Tunas Daihatsu), PT Tunas Mobilindo Parama (Tunas BMW), PT Rahardja Ekalancar (Tunas Isuzu), PT Tunas Dwipa Matra dan PT Asia Surya Perkasa diler utama sepeda motor Honda untuk wilayah Lampung dan Bangka Belitung.

“Untuk saat ini belum ada rencana pengembangan merk baru. Tetapi tahun ini kami mulai akan kembangkan bisnis mobil bekas,” kata Rico.

Adapun saat ini penjualan mobil bekas masih dari PT Tunas Asset Sarana (layanan mobil bekas BMW Premium Selection). Di tahun ini pengembangan layanan jual beli mobil bekas mulai dilakukan di area Jakarta. Adapun konsumen dapat melakukan trade in mobilnya di diler-diler Tunas Ridean. Kemudian TURI menjual kembali lewat anak usaha balai lelang maupun platform lainnya.

Rico belum mau berbicara kontribusi dari bisnis mobil bekas sebab selama ini perusahaan hanya fokus di mobil baru. “Kami lihat tapi populasi mobil bekas sangat besar di Indonesia,” jelasnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat