Tunda proyek listrik, MYOH siapkan akuisisi baru



JAKARTA. PT Samindo Resources Tbk (MYOH) bersiap mencari tambang batubara untuk diakusisi pada semester dua mendatang. Ahmad Zaki Natsir, Investor Relation MYOH, mengatakan, saat ini ada tiga tambang yang tengah dijajaki perusahaan.

Ia menjelaskan, MYOH menyiapkan pendanaan US$ 100 juta untuk rencana akuisisi tersebut. Pendanaan ini akan diperoleh dari kas internal dan pinjaman eksternal. MYOH memprioritaskan tambang batubara berkalori medium di Kalimantan Timur.

MYOH memang melakukan sejumlah diversifikasi bisnis untuk memperkuat kinerja. Selain menjajaki lini bisnis tambang batubara, perusahaan jasa pertambangan ini juga membidik proyek kelistrikan.


Namun, Zaki mengatakan, rencana ekspansi proyek listrik nampaknya harus ditunda. Hal ini lantaran tender proyek pembangkit listrik oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang diincar MYOH sudah berakhir. "Jadi tahun ini, belum ada tender baru yang akan kami ikuti," kata dia kepada KONTAN, belum lama ini.

Ia mengatakan, ekspansi proyek listrik tetap akan dilakukan untuk jangka panjang. MYOH sudah menyiapkan pendanaan sekitar US$ 25 juta untuk mendapatkan porsi ekuitas pada partisipasi proyek pembangkit listrik. Perusahaan mengincar proyek-proyek PLTU berkapasitas 200 MW-500 MW, yang berlokasi di dekat wilayah basis operasi perusahaan.

MYOH juga tetap menggeber pendapatan dari bisnis utamanya di bidang jasa pertambangan. Belum lama ini, MYOH mendapat kontrak baru dengan salah satu anak usaha PT Bayan Resources Tbk (BYAN).

Dari kontrak baru tersebut, MYOH berpeluang mendapatkan tambahan volume batuan penutup sebesar 2,7 juta bcm pada akhir 2017. Dalam kontrak yang berlaku hingga 2019 itu, MYOH akan mendapatkan tambahan 6 juta bcm batuan penutup setiap tahunnya. Namun jumlah itu belum dapat terealisasi sepenuhnya di tahun ini, lantaran proyek tersebut baru akan dimulai pada pertengahan tahun.

Sebelumnya, MYOH menargetkan total volume batuan penutup bisa mencapai 48 juta bcm di akhir 2017. Dengan tambahan kontrak baru, volume batuan penutup bisa naik menjadi 50,7 juta bcm, atau meningkat 5,6% dibandingkan dengan produksi tahun 2016.

Hingga Mei lalu, total batuan penutup yang dihasilkan telah mencapai 19,4 juta bcm atau 40% dari target. Karena itu, MYOH akan mulai membeli peralatan untuk meningkatkan produksinya. "Dana untuk belanja peralatan diperkirakan mencapai US$ 10 juta," tandas Zaki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie