KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menunda rencana untuk naik kelas menjadi kelompok bank umum kelompok usaha (BUKU) IV pada 2020. Direktur Strategi, Risiko dan Kepatuhan BTN Mahelan Prabantarikso mengatakan penundaan ini dilakukan karena kondisi makro ekonomi yang belum stabil. Selain itu hal ini juga dipengaruhi kebijakan holding perbankan dari pemerintah. "Kita akan evaluasi lagi setelah 2020. Selain itu, ada banyak rencana pemerintah seperti holding serta PSAK 71, di mana kita harus menaikan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) yang lebih besar," ujar Mahelan kepada Kontan.co.id, Jakarta Sabtu (2/2). Mahelan menyatakan hingga saat ini, modal inti BTN sebesar Rp 20 triliun hingga 21 triliun. Adapun rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) BTN saat ini berkisar di lavel 18% hingga 19% saat ini.
Tunda rencana naik kelas menjadi BUKU IV pada 2020, berikut alasan manajemen Bank BTN
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menunda rencana untuk naik kelas menjadi kelompok bank umum kelompok usaha (BUKU) IV pada 2020. Direktur Strategi, Risiko dan Kepatuhan BTN Mahelan Prabantarikso mengatakan penundaan ini dilakukan karena kondisi makro ekonomi yang belum stabil. Selain itu hal ini juga dipengaruhi kebijakan holding perbankan dari pemerintah. "Kita akan evaluasi lagi setelah 2020. Selain itu, ada banyak rencana pemerintah seperti holding serta PSAK 71, di mana kita harus menaikan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) yang lebih besar," ujar Mahelan kepada Kontan.co.id, Jakarta Sabtu (2/2). Mahelan menyatakan hingga saat ini, modal inti BTN sebesar Rp 20 triliun hingga 21 triliun. Adapun rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) BTN saat ini berkisar di lavel 18% hingga 19% saat ini.